Pemprov Sebut Bali Sepi Turis Asing karena Belum Ada Penerbangan Langsung
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, masih sepinya kedatangan wisatawan mancanegara bukan dikarenakan kebijakan karantina tiga hari. Namun lebih dikarenakan belum adanya direct flight atau penerbangan langsung ke Bali.
Selain itu terkait juga kebijakan karantina di masing-masing negara bagi warganya yang keluar negeri, serta masih berlakunya visa bisnis.
"Saya pikir tidak (penyebab karantina tiga hari). Cuma negara-negara lain hampir sama, semua ada karantina. Cuma pertama dari negara penghasil wisatawan itu direct flight, masih belum ada salah satunya itu," kata Pemayun kepada wartawan, Denpasar, Senin (8/11).
Dia juga menyebutkan, setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya soal karantina. Dicontohkan seperti China, yang memiliki kebijakan karantina hingga berminggu-minggu bagi warganya yang ke luar negara.
"Dan di negara sendiri itu, masing-masing satu daerah yang lain beda. Kayak China secara keseluruhan tiga Minggu (karantina) tetapi ada di daerah China ada dua Minggu," ungkapnya.
Sepinya kunjungan turis asing ini juga dikuatkan dengan belum ada data atau informasi dari pihak maskapai.
Sebagai alternatif, saat ini Pemprov Bali mengoptimalkan kunjungan wisatawan domestik. "Tetapi saya sih optimis sekali, terutama kita cari kekuatan kita sekecil apapun. Domestik, itu kita optimalkan dulu, kita optimis domestik, kita garap dulu," ujar Pemayun.
Menanggapi soal usulan penghapusan aturan karantina bagi turis asing, Pemayun menjelaskan bahwa kebijakan itu adalah kewenangan Pemerintah Pusat. Namun pihaknya berharap kebijakan karantina dihapus dengan berbagai pertimbangan.
"Kalau bisa tidak (karantina) karena apa, sudah PCR, sudah vaksin dua kali, saya sih berharap. (Tapi) karena itu domainnya pusat dan itu Satgas Covid-19 Pusat nasional itu memiliki parameter, saya tidak berani menjawab hal itu," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaTernyata Butuh Waktu 15 Tahun Bikin 5 Destinasi Wisata Setara Bali
Dengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca Selengkapnya18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya
Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan
Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPungutan Wisatawan Asing Resmi Diluncurkan Pemprov Bali
Pungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaNusa Penida, Pulau Kecil di Pinggir Bali yang Punya Banyak Keindahan Alam
Nusa Penida benar-benar menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaRektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnya