Pemkab Simalungun minta maaf, bantu buru pengeroyok Kapolsek
Merdeka.com - Bupati Simalungun JR Saragih menyesalkan aksi massa yang mengeroyok Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Yonas Siahaan hingga tewas. Sebagai permintaan maaf, pihaknya akan membantu memburu pengeroyok perwira polisi itu.
"Simalungun sedang berduka. Atas nama masyarakat Simalungun, saya minta maaf kepada kepolisian. Kami sudah koordinasikan aparat untuk ke rumah-rumah mencari pelaku. Kita membantu polisi," ucap JR Saragih seusai pemakaman Andar di Taman Bahagia, Kompleks Taman Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Jumat (29/3).
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengimbau para pelaku yang melarikan diri segera menyerahkan diri termasuk YS, tersangka judi. "Kita imbau agar segera menyerahkan diri," kata Wisjnu di Medan.
Dia mengatakan sejauh ini 17 sudah berstatus tersangka dari 103 orang yang diperiksa intensif. Dari 17 tersangka, seorang di antaranya perempuan dan sudah dibawa ke Mapolda Sumatera Utara. "Dibawa ke Polda biar pemeriksaannya lebih netral, biar lebih aman. Mudah-mudahan kasus bisa segera selesai dan dilimpahkan ke pengadilan," ujar Wisjnu.
Sebelumnya, AKP Andar Yonas Siahaan tewas saat menggerebek tersangka bandar perjudian di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamen, Simalungun, Sumut, Rabu (27/3) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Dia diamuk massa setelah diteriaki sebagai maling kerbau.
Teriakan itu diduga memantik perhatian sekaligus amarah warga sekitar. Andar terjebak dan langsung jadi bulan-bulanan warga. Dia tewas di tempat tetapi tiga anggotanya berhasil menyelamatkan diri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa Sumedang, 3 Wilayah Terdampak Cukup Parah dan Sejumlah Orang Luka-Luka
BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaKapolsek Manipa Seram Bagian Barat Dicopot karena Jarang Ngantor
Pencopotan Kapolsek dilakukan setelah masyarakat mengeluhkan kinerjanya.
Baca SelengkapnyaMahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus Mutilasi ASN Semarang, Keluarga Ingin Bertemu Mahfud Tagih Progres Penyelidikan yang Mandek
Keinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya