Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkab Kutai Barat tak mau ada eks Gafatar tersisa di daerahnya

Pemkab Kutai Barat tak mau ada eks Gafatar tersisa di daerahnya Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tidak kurang dari 600 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara yang bermukim di Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, hari ini mulai diungsikan ke Taman Budaya Sendawar (TBS) selanjutnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Empat orang di antaranya, tidak tahu tujuan pulang.

Tim terpadu hingga Minggu (14/2) kemarin, telah membereskan pendataan ulang warga mantan Gafatar. Hasilnya, jumlah keseluruhan mencapai 736 orang, di mana sekitar 600 orang bermukim di Kampung Mendung di Muara Pahu. Sisanya tinggal di Kecamatan Melak dan Kecamatan Barong Tongkok.

"Ada 16 provinsi tujuan pemulangan dari awalnya 10 provinsi tujuan. Sekarang, bersama dengan TNI-Polri, Tagana, Dinas Perhubungan dan juga Kesbangpol, akan membawa mereka untuk disatukan di TBS," kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Barat, Gunawan, kepada merdeka.com, Senin (15/2).

Warga mantan Gafatar belakangan telah melego sebagian barang-barang sebelum meninggalkan kampung Mendung. Di antaranya berupa komputer jinjing, printer, hingga sepeda motor.

"Masih kita inventarisir aset mana saja yang ingin mereka jual. Kalau tidak sempat terjual, Pemkab menjaga aset-aset yang ditinggalkan," ujar Gunawan.

"Dari 736 orang, ada 4 orang yang tidak diketahui tujuan pulangnya. Awalnya memang mereka berharap tidak dipulangkan. Tapi kebijakan Pemkab tidak ada tawar menawar," lanjut Gunawan.

Selain itu, dari rencana telah disusun pada 18 Februari mendatang, 736 orang akan dibawa ke Balikpapan menempuh perjalanan darat bus dan truk. Pemulangan ke provinsi tujuan dimulai keesokan harinya.

"Sambil menunggu penyesuaian jadwal penerbangan, mereka diinapkan di asrama haji Batakan Balikpapan. Yang bisa pulang tanggal 19, pulang tanggal 19. Kalau tidak, hari berikutnya," ucap Gunawan.

Namun demikian, dari perhitungan awal diperlukan dana sekitar Rp 2 miliar untuk memulangkan mantan Gafatar dari Kutai Barat, setelah diinventarisir ulang, nominalnya kini mencapai Rp 2,6 miliar. Di mana dalam pemulangan, juga diperlukan pendampingan dari aparatur pemkab Kutai Barat hingga tiba di provinsi tujuan.

"Kita belajar dari pengalaman pemulangan dari daerah lainnya, seperti dari Kutai Kartanegara. Perihal bantuan pendanaan dari provinsi, kita optimistis dibantu. Soal ini, juga sudah kita sampaikan ke pemprov Kaltim," lanjut Gunawan.

"Satu lagi, selama berada di penampungan di TBS, untuk dapur umum, sembako dan keperluan lain sudah disediakan, dibantu dari Dinas Sosial provinsi Kaltim. Juga pemkab berkewajiban memberikan pembinaan rohani dan pemahaman kebangsaan dan bernegara kepada mantan Gafatar selama di penampungan," tambah Gunawan.

Data diperoleh, 16 provinsi tujuan pemulangan mulai 19 Februari 2016 mendatang adalah provinsi DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Jabar, Banten, Sulsel, Sulut, Sulteng, Gorontalo, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sumsel, Lampung, Kepulauan Riau, dan Yogyakarta.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu

Kapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu

Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan

16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan

Hal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Sempat Tutup Akses Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu, Caleg Gerindra Minta Maaf & Bongkar Tembok

Sempat Tutup Akses Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu, Caleg Gerindra Minta Maaf & Bongkar Tembok

Wawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.

Baca Selengkapnya
Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati

Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati

Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.

Baca Selengkapnya