Pemkab Jember Pantau Kelompok Aliran Sesat Usai 11 Orang Tewas saat Ritual di Pantai
Merdeka.com - Tak ingin tragedi ritual maut di Pantai Payangan terjadi lagi, Pemerintah Kabupaten Jember (bakal membentuk Tim Identifikasi sebagai langkah mengantisipasi adanya aliran sesat. Langkah ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari rekomendasi yang diberikan MUI Jatim, yang meminta pemerintah bertindak tegas terhadap kelompok sejenis Tunggal Jati Nusantara.
Wabup Jember, MB Firjaun Barlaman, Tim Identifikasi bertugas memantau sekaligus mengawasi setiap gerakan kegiatan masyarakat. Agar tersaring tanpa adanya penyelewengan maupun pertentangan terhadap aturan agama dan negara.
"Akan dibentuk Tim Identifikasi untuk mengantisipasi adanya ajaran-ajaran yang bertentangan dengan agama, membahayakan masyarakat atau kemudian mengancam persatuan dan kesatuan," kata Wakil Bupati Jember, Firjaun Barlaman, Minggu (20/2).
Nantinya jika ada temuan kegiatan masyarakat yang berpotensi bertentangan, Tim Identifikasi mendapat kewajiban untuk meneruskan kepada pihak terkait agar segera ditindak lanjuti sesuai peraturan yang berlaku.
Tak berhenti disana, pasca terjadinya tragedi ritual maut di Jember, Gus Firjaun mendapat kesimpulan bahwa perlu adanya edukasi khusus kepada masyarakat secara luas, agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak memiliki indikasi keburukan.
“Di sinilah pentingnya peran Ulama, MUI, dan sebagainya, bahwa antara kepercayaan dan agama ini harus ada keterbatasan, tidak boleh dicampur," cetusnya.
Untuk diketahui, kasus ritual maut dilakukan Kelompok Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, cukup memprihatinkan kalangan ulama di Jawa Timur.
Dalam kasus ini, Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara, Nur Hasan (38) merupakan inisiator ritual mandi di laut, berujung menewaskan 11 anggota padepokan pada Minggu 13 Februari 2022 dini hari lalu.
Sebelumnya, MUI Jatim telah menyatakan kelompok Tunggal Jati Nusantara sebagai kelompok sesat. MUI juga meminta pemerintah bertindak tegas terhadap kelompok sejenis.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaIdentitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati
Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaKasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaTerungkap Identitas 6 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang
Awalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Tanjung Priok Geger, Jasad Wanita Ditemukan Membusuk dalam Peti Kemas
Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak
Martarsik merupakan salah satu ritual tradisional yang diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat Batak.
Baca Selengkapnya