Pemkab Garut Dapat Bantuan Rp44 M untuk Turunkan Angka Stunting
Merdeka.com - Pemerintah Pusat memberikan bantuan anggaran kepada Pemerintah Kabupaten Garut sebesar Rp44 Miliar untuk mengatasi stunting atau gagal tumbuh. Bantuan tersebut diberikan karena angka stunting di Kabupaten Garut menjadi salah satu terbesar di Jawa Barat.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan hasil pendataan menunjukkan di Kabupaten Garut terdapat 7 Kecamatan yang banyak menderita stunting. Ke-7 Kecamatan tersebut adalah Cibalong, Pakenjeng, Leuwigoong, Leles, Sukaresmi, Malangbong, dan Cibatu.
"Sudah dianggap darurat saja stunting ini, soalnya di nasional juga sama sudah darurat. Ada anggaran cukup besar dari pemerintah pusat hampir Rp44 Miliar untuk program Indonesia Sehat dan mengatasi stunting di Kabupaten Garut," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/11).
Stunting Karena Keturunan dan Kurang Gizi
Rudy menyebut stunting bisa disebabkan faktor keturunan. Namun ada faktor lainnya yang menyebabkan hal tersebut yaitu akibat dari kurangnya asupan gizi. Untuk persoalan kekurangan asupan gizi karena faktor kondisi ekonomi. Sehingga banyak keluarga yang tidak mampu membeli makanan bergizi untuk anak-anak mereka.
"Persoalan sekarang itu, menurut WHO stunting di Indonesia karena kurang asupan gizi. Saat hamil, ibunya tak memberikan gizi yang cukup untuk bayi," ujar Rudy.
Dia mengaku persoalan stunting cukup mendasar dan tidak memiliki data yang lengkap untuk angka stunting. "Di 2017 angka stunting mencapai 43 persen dan untuk mengatasi stunting, maka Pemkab Garut mendapat bantuan Rp44 Miliar ini," ungkapnya.
Pemkab Pantau Pertumbuhan Anak
Dia menuturkan, bantuan tersebut akan digunakan untuk makanan tambahan bagi penderita stunting. Pemkab akan memantau terus pertumbuhan anak-anak penderita stunting.
"Persoalan stunting ini tidak hanya soal fisiknya saja, yang kita khawatirkan juga adalah ada pengaruhnya terhadap perkembangan otak anak sehingga tujuh kecamatan yang tadi itu kita terus pantau," jelasnya.
Meski demikian, Rudy menyebut di lapangan, para kader dihadapkan dengan kendala orang tua yang mengeluhkan asupan makanan yang diberikan karena anak bosan saat setiap hari harus makan biskuit. Pihaknya pun kemudian harus mencari cara lain agar bisa ada asupan gizi dari makanan lainnya.
"Ya wajar memang anak bosan. Jadinya sedus biskuit ini sebulan saja tidak habis karena bosan," tandas Rudy.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaPembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaDokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca SelengkapnyaBKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji akan fokus memberi kebutuhan kepada ibu hamil untuk mencegah stunting.
Baca Selengkapnya