Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Upayakan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Atasi Wabah PMK

Pemerintah Upayakan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Atasi Wabah PMK Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah upayakan dapat memproduksi sendiri vaksin untuk mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan pengembangan vaksin PMK dalam negeri.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menjelaskan, kemampuan produksi vaksin PMK dalam negeri berdasarkan serotipe virus PMK yang beredar di Indonesia.

Menurut dia, Indonesia sendiri telah memiliki kemampuan produksi vaksin untuk mengatasi beberapa penyakit yang menyerang hewan ternak.

"Indonesia telah memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin hewan seperti Avian Influenza, Anthrax, New Castle Disease, dan Gumboro," jelas Wiku dikutip dari siaran persnya, Rabu (20/7).

Saat ini, kata dia, kemampuan tersebut tengah diarahkan untuk dapat memproduksi vaksin PMK. Penyakit ini sendiri baru masuk kembali ke dalam negeri setelah 32 tahun Indonesia dinyatakan bebas PMK.

"Indonesia juga berupaya mengadakan vaksin PMK dari luar negeri yang sesuai dengan serotipe virus yang tengah beredar di dalam negeri," katanya.

Sementara, terkait bantuan terhadap peternak yang mengalami kerugian akibat wabah PMK, pemerintah akan segera mengeluarkan peraturan rinci tentang besaran nilai bantuan. Diketahui, bahwa para peternak terpaksa memotong hewan ternaknya akibat terpapar PMK.

"Kemudian, besaran bantuan akan disesuaikan dengan jenis ternaknya yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi dengan nominal maksimal sebesar 10 juta rupiah," tutur Wiku.

Seperti diketahui, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyerang ke berbagai daerah di Indonesia. PMK dapat menginfeksi hewan berkuku belah seperti sapi, babi, kerbau, kambing, domba, unta dan rusa.

Wiku meminta masyarakat atau khususnya para peternak diharapkan mengenali lebih awal hewan rentan yang terjangkiti PMK. Hewan rentan yang terinfeksi ditandai adanya lepuh atau erosi di mulut, lidah, gusi, lubang hidung puting dan di kulit sekitar kuku.

Selain itu, hewan lebih sering berbaring. Pada ternak potong terjadi penurunan bobot badan, dan pada ternak perah dapat terjadi penurunan produksi susu yang sangat drastis.

Virus PMK dapat menular ke hewan rentan PMK melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularan melalui kontak langsung terjadi saat hewan yang sehat berkontak dengan hewan yang terinfeksi. Sementara penularan melalui kontak tidak langsung dapat terjadi saat virus tidak sengaja terbawa oleh manusia.

Seperti terjadinya kontaminasi pada anggota tubuh, pakaian atau alas kaki yang tengah digunakan, atau kontaminasi pada kendaraan atau peralatan yang kemudian berkontak dengan hewan rentan sehingga virus PMK menginfeksi hewan tersebut.

"Kita perlu memastikan penerapan protokol kesehatan yang tepat dan ketat untuk menjaga penyebaran virus PMK hewan rentan PMK lainnya," tegas Wiku.

Reporter: Delvira HSumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres

TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres

Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini

Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini

kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.

Baca Selengkapnya