Pemerintah Masih Mendata Anak WNI Eks ISIS yang Terpencar di Timur Tengah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan saat ini pemerintah masih mempertimbangkan memulangkan anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS. Mahfud mengaku belum mengetahui skema untuk memulangkan mereka.
"Bisa naik pesawat, bisa naik perahu kalau cara pulang. Kok cara pulang kamu tanya, naik sepeda bisa dari camp ke bandara, naik sepeda, naik becak, terus naik pesawat. Kalau cara pulang ya," ucap Mahfud Md di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/2).
Pemerintah, kata dia, masih mendata anak-anak WNI eks ISIS yang kini terpencar di berbagai negara Timur Tengah. Setelah proses itu selesai, barulah pemerintah akan memutuskan apakah akan memulangkan anak-anak itu atau tidak.
"Pasti saatnya diputuskan dong. Sekarang kan masih didata ada benar enggak tuh anak-anak," jelas dia.
Pemerintah Putuskan Tak Pulangkan WNI Eks ISIS
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan tak akan memulangkan 689 WNI yang pernah menjadi Foreign Terorists Fighter (FTF) atau mantan kombatan ISIS. Namun, Jokowi membuka peluang untuk memulangkan anak-anak berusia 10 tahun dan yatim piatu dari WNI eks ISIS.
"Memang dari identifikasi (dan) verifikasi ini kan kelihatan kita memang masih membuka peluang untuk yang yatim piatu yang ada berada di posisi anak-anak di bawah 10 tahun. Tetapi kita belum tahu apa ada atau tidak ada. Saya kira pemerintah tegas soal hal ini" ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta.
Hal yang sama juga disampaikan Mahfud Md. Dia mengatakan pertimbangan untuk memulangkan anak-anak WNI eks ISIS itu akan dilihat per kasusnya. Misalnya, anak-anak yang pernah terlibat dalam tembak-menembak maka tak akan dipulangkan ke tanah air.
"Dipertimbangkan tetapi case by case. Ya lihat saja apakah ada ortunya atau tidak, yatim piatu," jelas Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Pukuli Wartawan karena Pemberitaan, Komandan TNI AL Dicopot
TNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDaftar Kementerian yang Siap Kirim PNS ke IKN, Totalnya 2.505 Orang
ASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?
Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan
Baca SelengkapnyaIni 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS
Berikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca Selengkapnya