Pemerintah Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta Kekerasan di Papua
Merdeka.com - Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) mendesak pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta (TPF) dalam aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Papua, Senin (13/9).
“Kami mendorong dibentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut kekerasan di Kiwirok tersebut. Sebabnya, awal mula peristiwanya masih samar sehingga harus terjawab tuntas. Ada dugaan aksi pembakaran itu pecah setelah adanya baku tembak antara KKB dengan aparat," kata anggota pengarah FSK Nursyahbani Katjasungkana melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/9).
Dia memandang peristiwa yang mengakibatkan seorang tenaga kesehatan (nakes) meninggal dan dua nakes perempuan lainnya juga mengalami kekerasan seksual, serta rentetan kekerasan sebelumnya tidak dapat dilihat sebagai kejahatan kriminal biasa.
FSK berharap pemerintah pusat dan pemda Papua mengambil tindakan yang perlu untuk menjaga keamanan pada tempat-tempat pelayanan publik yang esensial seperti puskesmas, rumah sakit, atau pun praktek dokter serta tempat layanan publik lainnya.
Nursyahbani menambahkan laporan TPF nantinya dapat menjadi dasar bagi pemerintah pusat bersama pemda Papua untuk membuka kembali dialog antara Jakarta dan Papua demi menyelesaikan persoalan Papua. Menurutnya, TPF penting untuk menghindari segala macam spekulasi yang menimbulkan misleading information and action atas kekerasan tersebut.
TPF bisa dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, perguruan tinggi, kelompok independen, dan LSM Papua serta Komnas HAM/perwakilan Papua dan Komnas Perempuan. Dengan demikian bisa diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang peristiwa-peristiwa kekerasan yang terjadi sampai dengan kekerasan yang terjadi terhadap nakes/puskesmas Kiwirok ini.
Nursyahbani sendiri menyesalkan aksi kekerasan tersebut.
"Kekerasan terhadap nakes tersebut amat disesalkan terutama di saat masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Papua khususnya sangat membutuhkan tenaga kesehatan, terutama dalam menghadapi pandemi," tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies-Cak Imin Janjikan Tunjangan Khusus Nakes hingga Perlindungan Hukum dari Kekerasan
Anies-Cak Imin menjanjikan untuk memberikan tunjangan khusus bagi tenaga kesehatan (nakes).
Baca SelengkapnyaRatusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT
Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaMayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan
Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca Selengkapnya2.000 Polisi Disiagakan saat Malam Tahun Baru Usai Insiden Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas
YN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya