Pemerintah Cairkan Rp38 Miliar untuk Tahap Awal Penelitian Cari Vaksin Corona
Merdeka.com - Pemerintah sedang memutar otak mencari vaksin untuk memutus mata rantai virus corona atau Covid-19. Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sudah membentuk konsorsium riset dan inovasi Covid-19 yang akan mencari vaksin, alat deteksi, serta obat untuk Corona.
Menristek, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pemerintah sudah menggelontorkan dana Rp 38 miliar untuk konsorsium tahap awal.
"Baru tahap awal, Rp 38 miliar tahap awal konsorsium penelitian. Eijkman lead untuk vaksin, LIPI dan beberapa universitas untuk obat," kata Bambang saat dihubungi merdekacom, Rabu (8/4).
Konsorsium meliputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan beberapa lembaga non-kementerian serta perguruan tinggi di Indonesia. Mereka, kata Bambang, saat ini sedang meneliti pil kina untuk obat corona.
"Untuk obat saat ini sedang meneliti pil kina," jelas Bambang.
Namun demikian, perlu waktu satu tahun untuk melakukan pengembangan vaksin.
"Butuh minimal setahun sampai bisa produksi vaksin," sambungnya.
Bambang menjelaskan ada tiga kegiatan prioritas yang sudah disusun oleh tim konsorsium yaitu prioritas jangka pendek, menengah, dan panjang.
Dalam jangka pendek, Bambang menjelaskan ,tim konsorsium fokus pada penelitian dan kajian sistematik. Dia pun mencontohkan penelitian terkait tanaman herbal yang berpotensi menangkal Covid-19. Mulai dari menir, sambiloto, echinaceae, temu lawak, lada hitam, jahe merah, serai, kunyit, kayu manis, seledri, cengkeh, kulit manggis, daun kelor, kulit jeruk, dan jambu biji.
Tidak hanya itu, jangka pendek juga terdiri dari pengembangan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, sterilization chamber (tenda sterilisasi virus corona), dan pengkajian terhadap persediaan bahan alami sebagai peningkat imun tubuh.
Bambang menjelaskan penelitian itu juga perlu dilakukan terhadap aspek sosial humaniora. Termasuk ketahanan serta perilaku masyarakat.
"Beberapa kajian lagi juga mencakup berbagai isu terkait Covid-19 di media sosial," jelas Bambang.
Buat Inovasi
Bambang menjelaskan, saat ini tim konsorsium sedang menyiapkan beberapa inovasi. Salah satunya LIPI yang membuat prototipe Airborne Sterilizer yang mampu mengeluarkan nano zone yang dapat menangkap dan menghancurkan virus corona SARS-Cov-2.
LIPI dan lembaga non kementerian saat ini juga sedang mengembangkan Mobile Disinfection Chamber atau tenda disinfeksi virus corona yang berfungsi sebagai alat sterilisasi untuk uang kertas dan logam. Selain itu, LIPI juga sedang menguji beberapa tanaman herbal, maupun obat herbal yang berpotensi menjadi penguat sistem imun serta pencegah virus.
"LIPI saat ini sedang menguji beberapa tanaman herbal yang berpotensi penguat dan pencegah virus," ungkap Bambang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaKorsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya