Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemda Disarankan Gencar Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 untuk Redam Kekhawatiran

Pemda Disarankan Gencar Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 untuk Redam Kekhawatiran vaksin. ©2020 Merdeka.com/freepik

Merdeka.com - Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Tanjungpura Pontianak, dr. Muhammad Asrorudin, SpM menyarankan pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan menggencarkan sosialisasi vaksinasi COVID-19 agar tidak menimbulkan kekhawatiran.

"Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan vaksinasi COVID-19. Menurut saya yang harus dipersiapkan saat ini adalah memantapkan sosialisasi vaksin, agar masyarakat siap dan tidak takut," kata Asrorudin saat menjadi pemateri pada kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh KPCPEN dan Diskominfo Kalbar dengan tema Vaksin Aman, Masyarakat Sehat di Pontianak, Jumat (4/12).

Menurutnya, berdasarkan informasi di lapangan, sebagian masyarakat memang masih tidak yakin dengan vaksin yang akan diberikan, meski dari hasil survey yang dilakukan oleh Kemenkes, 60 persen masyarakat menyetujui untuk vaksinasi dan sisanya masih ragu, bahkan ada yang tidak ingin divaksin.

Menurutnya, masyarakat harus menyadari bahwa vaksinasi adalah suatu upaya pencegahan penularan penyakit ke orang-orang yang sehat sehingga semakin sedikit yang tertular dan penyebaran penyakit akan terkontrol.

"Saya sarankan masyarakat tidak perlu khawatir untuk di vaksin COVID-19 karena pemerintah melalui lembaga terpercaya tentu sudah memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat aman digunakan," tuturnya.

Dijelaskannya, sebelum suatu vaksin di distribusikan kepada masyarakat, harus dilakukan beberapa tahapan (fase) dimana vaksin tersebut harus masuk tahap praklinis yang dilakukan pada hewan untuk menilai efikasi dan keamanan termasuk studi provokasi.

Kemudian, vaksin tersebut masuk dalam fase 1, dengan uji coba pada sukarelawan dewasa sehat dalam jumlah kecil untuk menilai keamanan vaksin.

Pada fase 2 vaksin diberikan pada sukarelawan kelompok khusus (misalnya umur tertentu) dalam jumlah lebih besar untuk menilai imunogenisitas.

"Kemudian untuk vase ke tiga vaksin diberikan pada ribuan sukarelawan untuk menilai efikasi dan keamanan vaksin, pada umumnya dilakukan multisenter. Selanjutnya pada fase ke empat dilakukan pemantauan KIPI (gejala setelah vaksinasi) pada vaksin yang telah dipergunakan secara luas," katanya.

Jadi, menurutnya sebelum vaksinasi dilakukan secara luas kepada masyarakat, terlebih dahulu dilakukan rangkaian proses ketat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk divaksin.

"Kalau pun setelah vaksin terdapat gejala yang timbul seperti sakit dan demam ringan, itu adalah bentuk respons imunitas tubuh. Pemberian vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan sehingga hal tersebut adalah hal yang wajar terjadi setelah pemberian vaksin," tuturnya.

Asrorudin menambahkan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan beberapa calon vaksin yang akan digunakan untuk penanggulangan COVID-19 termasuk vaksin merah putih yang menjadi buatan Indonesia.

Di tempat yang sama, perwakilan Balai Besar POM di Pontianak, Jimmy Tessa mengatakan, pihaknya juga akan terus memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak khawatir terkait vaksinasi COVID-19 yang akan dilakukan oleh pemerintah, karena pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terkait vaksin yang akan didistribusikan oleh pemerintah maupun pihak swasta.

"Yang jelas kita akan mengawasi secara ketat terkait vaksin yang beredar di tengah masyarakat sesuai dengan fungsi BPPOM. Jadi, menurut saya masyarakat tidak perlu khawatir untuk proses vaksinasi yang akan dilakukan nanti," katanya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya