Pembunuhan Pemandu Lagu Karaoke, Pelaku: Nyesel Banget
Merdeka.com - Polisi mengungkap AP (36) pelaku penganiaya berujung meninggal dunia terhadap pemandu lagu LA (24) di Batang sempat di bawa ke rumah sakit saat tidak sadarkan diri. Kini AP sudah ditetapkan tersangka.
"Kami tetapkan sebagai tersangka karena bukti sudah cukup," kata Kasat Reskrim Polres Batang AKP Andi Fajar, Jumat (2/6).
Penangkapan pelaku tidak melalui upaya pencarian. Sebab, pelaku tidak melarikan diri. Saat mengetahui kekasihnya tidak sadar, AP, langsung ikut membawa korban ke RSUD Limpung.
"Iya, dia ikut menunggui, saat ditanya petugas, juga mengakui. Karena itu langsung kami amankan," ujarnya.
Untuk hasil otopsi korban di RSUD Kalisari, terdapat luka patah tulang rusuk sebelah kiri, luka lebam di dada, luka di pelipis kanan. Kemudian juga ditemukan bekas cekikan berbentuk empat jari di leher.
"Pelaku dikenakan Pasal 351 KUHPidana ayat (3). Isinya Penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun," tutupnya.
Motif Penganiayaan
AP (36) pelaku penganiaya purel yang berujung meninggal dunia di Batang lantaran emosi dengan kata-kata yang dilontarkan kekasihnya itu dianggap miskin.
"Omongannya kasar dia mas, miskin tidak punya uang, kena HIV," kata AP di Polres Batang.
Selama empat tahun menjalin hubungan sebagai kekasih dengan korban L (24). Selama itu, dirinya juga sering memberi uang hingga memadu kasih.
AP bahkan punya niatan untuk menikahi kekasihnya itu. Namun, ia mengaku masih belum mempunyai uang untuk menikahi korban Sofi atau Lutfi Erfiana (24).
"Nyesel banget," ungkapnya.
Bahkan usai emosi dengan perkataan yang dilontarkan korban, pelaku sempat menganiaya hingga pingsan. Saat keadaan pingsa itulah, ia berusaha mengantarkan korban ke rumah sakit. Ia mengakui khawatir melihat kondisi perempuan yang dianayanya itu.
"Kasihan mas, masih suka mas, soale aku reflek mas," jelasnya.
Sebelumnya, seorang pemandu lagu (purel) karaoke cantik di wilayah Wuni, desa Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, berinisial A (26) meninggal usai dianaya kekasihnya. Mirisnya, lokasi penganiayaan berada di lobi karaoke tempat purel itu bekerja.
Kejadian itu bermula saat pelaku dan korban cekcok di lobi karaoke pada dini hari. Saat cekcok itulah, pelaku menganiaya korban. Pelaku menganiaya korban di lobi hingga halaman karaoke. Hingga akhirnya korban langsung dibawa ke klinik serta RSUD dan meninggal.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karaoke Disambangi Satpol PP, Pemandu Lagu Berdalih sedang Bukber
Rhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaKebakaran Tempat Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Dipicu Korsleting di Ruang Musala
Hasil autopsi ditemukan jelaga di saluran pernapasan korban
Baca SelengkapnyaNew Orange Karaoke di Tegal Kebakaran, 6 Pemandu Lagu Tewas
Enam orang pemandu lagu tewas terjebak dalam kobaran api.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dituduh Aniaya Suami karena Susah Dibangunkan, Ini Penjelasan Pemandu Lagu di Palembang
Wanita berinisial RS (23) dituduh menganiaya suaminya, ER (25). Pemandu lagu di Palembang itu membantah dan menyatakan justru dirinya korban KDRT.
Baca SelengkapnyaPengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaAksi Renang Prabowo Subianto Usai Nyoblos: Saya Pasrah Apapun Keputusan Yang Maha Kuasa
Ketika berenang, Mantan Danjen Kopassus itu sembari mendengarkan lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jalur Klenik Para Caleg Jelang Pemilu 2024, Mandi Kembang di Tengah Malam hingga Ziarahi Makam Keramat
Bagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaSosok Pahlawan Pengibar Bendera Merah Putih Pertama di Papua saat Masih Diduduki Belanda, Wajahnya Ada di Uang Rp10 Ribu
Berikut sosok Pahlawan Nasional pengibar Bendera Merah Putih pertama di Papua ketika masih diduduki oleh Belanda.
Baca SelengkapnyaRemaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya