Pembunuhan di Papua, Fahri Hamzah Pertanyakan Komitmen Perlindungan dari Negara
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyayangkan tragedi pembunuhan sejumlah pekerja PT Istaka Karta proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi yang dilakukan kelompok bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12). Fahri menuntut ketegasan pemerintah memberikan perlindungan kepada pekerja di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini.
"Ini harus ada penjelasan dan pemerintah harus memberikan penegasan dan perlindungan. Sebab di tengah kita katanya sedang membangun infrastruktur tetapi tiba-tiba tidak ada perlindungan bagi orang yang bekerja," kata Fahri di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).
Fahri turut berduka dan mengaku baru menerima gambar-gambar kelompok bersenjata yang melakukan pembunuhan di Papua.
"Jadi pertama ini adalah pukulan kepada kita yang luar biasa. Karena dalam keadaan kita sedang membangun khususnya di Papua tiba-tiba kejadian ini terjadi," ujarnya.
Dia mengatakan harus menggunakan terminologi pembantaian sebab para pekerja adalah warga sipil tanpa senjata yang sedang membangun untuk kebaikan masyarakat, membangun jembatan yang dapat memperlancar pergerakan masyarakat, dan transportasi umum.
"Kabar ini harus segera direspon pemerintah tentang mengapa bisa ada kelompok bersenjata yang menyergap orang bekerja, bagaimana sistem pengamanan dan sistem operasi intelijen selama ini, karena sangat disayangkan tidak bisa mendeteksi dan memantau adanya pergerakan KKB," paparnya.
Fahri khawatir akibat kejadian ini membuat orang terganggu sehingga tidak ingin bekerja di sana. Bagi iklim investasi, tentu ini tidak baik. Dia mendesak pemerintah memberikan keterangan dan segera mengambil tindakan tegas untuk memberikan penjelasan kepada publik untuk menghadapi masalah ini.
"Sekali lagi ini tragedi pembantaian dan membuat pemerintah harus segera mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap masalah ini," ucapnya.
Diketahui, sebanyak 31 pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Informasi awal menyebut, mereka dibantai lantaran memfoto kegiatan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) KKB yang diselenggarakan tidak jauh dari lokasi proyek.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaBarisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca Selengkapnya4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya