Pembunuh mahasiswi di kamar mandi gereja ternyata ayah angkatnya
Merdeka.com - Kasus pembunuhan mahasiswi di kamar mandi kediaman pendeta di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Tanjung Morawa, Jalan Kebun Sayur Gang Pendidikan Dusun XII Desa Limau Manis Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, Kamis (31/5), terungkap. Tersangka pelaku ternyata pendeta yang juga ayah angkat korban.
Tersangka yakni Pdt HK (49), warga Dusun VI, Galang, Deli Serdang.
"Tersangka diamankan di daerah Harjosari Pancur Batu tanpa perlawanan, sekitar pukul 16.30 Wib," kata AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumut, Kamis (31/5) malam.
Dari pemeriksaan sementara, HK mengakui perbuatannya. Saat ini dia diamankan dan diproses di Polres Deli Serdang. Polisi masih mendalami motif HK melakukan pembunuhan itu.
"Tersangka mengaku emosi karena korban mengeluarkan kata-kata tidak sopan kepadanya," sambung Tatan.
Mengenai dugaan pemerkosaan, karena temuan sperma pada alat kelamin korban, Tatan mengatakan hal ini masih diselidiki. "Pengakuan tersangka tidak ada, namun kita tetap menunggu hasil dari rumah sakit," jelasnya.
Seperti diberitakan, pembunuhan sadis terjadi di kompleks Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Tanjung Morawa, sekitar pukul 10.30 Wib. Korban tewas diidentifikasi sebagai Rosalia Cici Maretini Br Siahaan (21), warga Desa Bangun Sari Dusun XIV, Salam Tani, Tanjung Morawa. Dia merupakan seorang mahasiswi.
Rosalia ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar mandi kediaman pendeta yang ada di belakang gereja. "Korban mengalami luka robek pada leher akibat benda tajam. Di alat kelamin korban terdapat sperma pelaku, kepala bagian belakang luka," kata Tatan.
Berdasarkan informasi dihimpun, warga sekitar mengaku curiga dengan suara dari arah gereja saat pembunuhan terjadi. Tak lama berselang mereka melihat HK keluar dari sambil tersenyum lalu menggembok pagar gereja. Saat ditanya, pria yang merupakan ayah angkat Rosalia ini mengatakan yang didengar warga adalah suara kucing.
Selanjutnya, HK berlalu dengan alasan ingin membeli nasi. Namun warga yang curiga melompati pagar dan memeriksa asal suara. Mereka mendapati Rosalia terkapar bersimbah darah. Kejadian itu pun dilaporkan ke polisi.
Selesai melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pengumpulan alat bukti, tim gabungan Satreskrim Polres Deli Sersang, unit Reskrim Polsek Tanjung Morawa dan Subdit III Ditreskrimum Polda Sumut melaksanakan pengejaran terhadap tersangka. Tersangka pun akhirnya tertangkap di Pancur Batu.
"Tersangka untuk sementara dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal penjara 15 tahun," jelas Tatan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah haru Tito yang berhasil menjadi polisi dan mengangkat derajat orang tua.
Baca SelengkapnyaPolisi ini harus merelakan kepergian ayah untuk selama-lamanya. Padahal ia baru saja merasakan momen indah dikomandani oleh ayahnya sendiri.
Baca Selengkapnya