Pembunuh Mahasiswi Bengkulu Coba Bunuh Diri Tikam Perut Sendiri
Merdeka.com - Bermaksud menyerahkan diri ke polisi, Pardi (29) justru melakukan upaya bunuh diri. Dia adalah buronan polisi Bengkulu karena membunuh mahasiswi Universitas Bengkulu Wina Mardiani (20) beberapa waktu lalu.
Tersangka diketahui berasal dari Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Hal itu membuat Satreskrim Polresta Bengkulu berkoordinasi dengan Polsek Lintang Kanan untuk melakukan penangkapan.
Kapolsek Lintang Kanan Iptu Indra Gunawan mengatakan, pencarian keberadaan pelaku telah dilakukan sejak 9 Desember 2019. Dirinya pun komunikasi dengan kepala desa setempat dan keluarga pelaku untuk mengupayakan penyerahan diri.
"Akhirnya upaya kami berhasil, pelaku memilih menyerahkan diri dibanding tangkap paksa. Kami rencananya langsung serah terimakan ke Polresta Bengkulu untuk proses lebih lanjut," ungkap Indra saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/12).
Proses penyerahan diri pun diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat setempat. Pelaku direncanakan datang ke rumah kades dan diantar ke kantor polisi.
"Ternyata rencana sudah matang itu berubah drastis karena tersangka berupaya bunuh diri," ujarnya.
Aksi pelaku dilakukannya beberapa saat sebelum diantar saudaranya ke rumah kades, Kamis (19/12). Pelaku meminta izin mandi terlebih dahulu di rumah orangtuanya dengan alasan menyegarkan diri.
Belum lama masuk ke kamar mandi, pelaku langsung beraksi. Dia mengaitkan tali ke lehernya lalu menusukkan sebilah pisau ke perutnya. Pelaku terjatuh yang menimbulkan suara keras dan terdengar oleh saudaranya.
"Waktu ditemukan pelaku terluka parah, kondisinya tak sadarkan diri. Kami bawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Sobirin Lubuklinggau karena sejak memburuk," kata dia.
Kondisi terakhir, sambung Indra, pelaku belum siuman. Pelaku dijaga ketat oleh petugas Polresta Lubuklinggau karena telah dilakukan serahterima pelaku.
"Kabar terbaru belum ada perubahan, informasinya kritis," terangnya.
Diketahui, korban yang merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu ditemukan terkubur sedalam 1,5 meter di areal bekas persawahan tak jauh dari indekosnya, Minggu (8/12). Korban masih mengenakan pakaian lengkap, kepala tertutup karung dan kaki serta tangan terikat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita
Dari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaBentrok Antarfakultas di Universitas Islam Makassar, 16 Mahasiswa Ditangkap
Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSelain jadi Kasad, Jenderal Maruli Simanjuntak Kini Menjabat Sebagai Komisaris Utama Pindad
Maruli menggantikan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman yang telah purnatugas.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Pemungutan Suara Ulang Tepis Dugaan Pelanggaran Pemilu, Selanjutnya di MK
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Totok Hariyono menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) bagian dari upaya mencari kebenaran.
Baca Selengkapnya