Pembelaan Pelaku Penganiayaan Siswi SMP Pontianak: Tidak Dikeroyok, Satu Lawan Satu
Merdeka.com - Tujuh dari 12 siswi SMA yang terkait kasus pengeroyokan siswi SMP berinisial ABZ (15) memberikan pembelaan di Pontianak, kemarin. Klarifikasi berlangsung di aula Polresta Pontianak.
Ketujuh pelajar didampingi Komisioner KPPAD Pontianak Alik R Rosyad dan keluarga mereka. Saat memberikan klarifikasi, tujuh pelajar tersebut mengenakan masker penutup wajah. Para pelajar tersebut secara bergantian menyampaikan permintaan maaf kepada korban.
Namun di antara mereka ada yang menyatakan memang tidak berada di dua lokasi kejadian, di Aneka Vapiliun di Jalan Sulawesi dan taman Akcaya di Sutan Syahrir, Pontianak, pada Jumat (29/3), pukul 14.30 WIB.
Dilansir Antara, mereka juga menyatakan kecewa dengan pemberitaan di media sosial yang menyebut mereka melakukan kekerasan dengan mengeroyok secara beramai-ramai. Mereka juga membantah telah menganiaya korban dengan cara-cara seperti yang diungkap di media sosial.
Menurut penuturan mereka, tidak ada pengeroyokan melainkan berkelahi satu lawan satu yang melibatkan tiga orang, yakni Ec dan ABZ, Ll dan ABZ, dan Ar dan ABZ. Sementara teman-teman yang lain hanya menyaksikan dan ada beberapa di antara mereka ternyata tidak berada di lokasi kejadian. Di antara mereka ada yang mencoba untuk melerai perkelahian tersebut, namun khawatir akan dianggap mendukung perkelahian tersebut.
"Jadi kami tidak mengeroyok. Kami berkelahi satu lawan satu," kata salah satu pelajar tersebut.
Kronologi versi Siswi SMA
Salah satu pelajar berinisial Ec (17), mengakui perkelahian dipicu kekesalannya terhadap korban yang sering membully dirinya di media sosial. Dia lantas membuat janji untuk menyelesaikan masalah tersebut pada Sabtu (30/3) malam di tepian sungai Kapuas.
"Tetapi Jumat siang dia menghubungi saya dan mengajak menyelesaikan masalah kami saat itu juga," katanya menjelaskan.
Dari penuturannya, ABZ mengaku tak memiliki kendaraan. Sehingga dia pun dijemput saudara sepupunya yang bernama Pp dengan mengendarai motor. Ec dan ABZ akhirnya bertemu di tempat kejadian. Mereka beradu mulut lantas terjadilah perkelahian. Perkelahian berlanjut ke taman Akcaya yang melibatkan dua rekan Ec yakni Ar dan Ll. Namun tetap satu lawan satu.
Sementara terkait kasus ini, Kepolisian Resort Kota Pontianak telah melakukan visum terhadap korban dan menetapkan tiga tersangka pelaku yakni Ar, Ec, dan Ll.
"Tetapi fakta yang ada itu menjambak rambut, mendorong sampai terjatuh, memiting, dan melempar sendal. Itu ada dilakukan. Dan tidak ada tindakan melukai alat kelamin," kata Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir.
Menurut Kapolresta, sebanyak 9 saksi sudah menjalani pemeriksaan, termasuk saksi korban dan saksi pelapor yakni ibu korban. Dalam kasus tersebut korban juga sudah diambil visumnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaUsai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Ditampar Pendukungnya, Timnas AMIN Bakal Tingkatkan Keamanan
kspresi wajah Anies langsung tidak suka namun tak lama senyum kepada arah orang yang menamparnya tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Pidanakan Keluarga yang Sembunyikan Buronan Pemerkosa dan Penyekap Siswi SMP
Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Dua Pengancamnya Ditangkap Polisi
Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaKisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Palembang Jadi Korban Pelecehan Sepulang Sekolah, Kondisi Trauma Berat
Korban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca Selengkapnya