Pembangunan Perumahan di Sumsel Turun 30 Persen Akibat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pembangunan perumahan di Sumatera Selatan. Tak tanggung-tanggung, penurunannya hingga mencapai 30 persen dibanding tahun lalu.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumsel Zewwy Salim mengungkapkan, anjloknya pembangunan perumahan disebabkan daya beli masyarakat dan ketatnya seleksi pinjaman kredit kepemilikan rumah (KPR) oleh perbankan. Hal itu imbas dari merosotnya perekonomian dampak corona.
"Tahun ini realisasi pembangunan perumahan di Sumsel turun 30 persen karena adanya Covid-19," ungkap Zewwy, Jumat (20/11).
Dia memaklumi kebijakan perbankan karena untuk menghindari gagal bayar dan terjadi penyitaan rumah. Perbankan tidak ambil risiko karena bisa saja terjadi pemutusan hubungan kerja dari perusahaan debitor.
"Kami sangat memakluminya, terlebih kondisi ekonomi sedang sulit," ujarnya.Pada tahun ini, kata dia, 310 pengembang yang tergabung dalam REI Sumsel menargetkan pembangunan total 12.500 unit rumah. Namun, hingga akhir tahun diprediksi hanya mampu terealisasi tak lebih dari 10.000 unit saja.
"Kami sudah lakukan promo besar-besaran, hadiah, belum lagi kemudahan dengan skema pembayaran bertahap, tapi tetap tidak meningkatkan daya beli masyarakat," kata dia.
Dia berharap tahun depan pembangunan perumahan di Bumi Sriwijaya kembali menggeliat. Pihaknya memasang target 15.000 unit rumah dibangun, 85 persen di antaranya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Mudah-mudahan pandemi segera berakhir agar perekonomian kembali tumbuh dan berpengaruh positif bagi pembangunan perumahan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaIncar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaInsentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDapat Proyek di IKN Nusantara, Realisasi Kontrak PT PP Tembus Rp3,5 Triliun di Januari 2024
Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSerahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaPotret Rumah Isye Sumarni Pemeran Emak di 'Preman Pensiun', 15 Tahun Terbengkalai dan Kini Kondisinya Memprihatinkan
Inilah pemandangan rumah Isye Sumarni ketika dilihat dari depan. Yang menarik, rumah ini dikelilingi oleh kebun yang hijau dan asri.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya