Merdeka.com - Bupati Bogor Ade Yasin hanya memiliki waktu kurang dari tiga tahun lagi untuk menunaikan janjinya merealisasikan Jalur Poros Tengah Timur atau Puncak II. Pasalnya, pembangunan Puncak II merupakan salah satu janji Ade usai dilantik menjadi bupati pada 2018 silam.

Pemkab Bogor kesulitan menganggarkan jalur yang direncanakan membentang sepanjang 57 kilometer, yang menghubungkan ujur timur Kabupaten Bogor hingga Cipanas, Cianjur. Ditaksir, biaya pekerjaan konstruksi mencapai Rp1,2 triliun.

Saat ini, Ade Yasin hanya bisa berharap adanya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jawa Barat untuk membangun Jalur Puncak II. Menurut Ade, keberadaan jalan ini akan mampu mendongrak aksesibilitas masyarakat Bogor Timur.

"Saya bersama kadis PUPR melihat langsung tracknya. Ini adalah yang didambakan oleh masyarakat Bogor Timur," kata Ade Yasin saat meninjau lokasi Puncak II yang masih berupa tanah merah, Selasa (9/3).

Ade Yasin mengatakan jalan ini yang didambakan masyarakat sebagai solusi kemacetan Jalan Raya Puncak dan juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat. Ade Yasin berharap pemerintah pusat akan semakin yakin untuk membangun jalur Puncak II ini.

"Mudah-mudahan ini bisa segera terwujud, kita akan laporkan ke PUPR pusat. Mudah-mudahan segera direspons dan akan segera dibangun. Minta doanya sama masyarakat Kabupaten Bogor. Tracking yang sulit ini bisa segera selesai dan masyarakat bisa segera menikmati jalan ini," harapnya.

Jalur ini sebelumnya telah selesai dibuka melalui program karya bakti bersama Kodim 0621/Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Dengan selesainya pembukaan jalan dengan lebar 30 meter dan panjang 1,1 kilometer itu, berarti telah melewati tahap awal untuk mewujudkan jalur PTT. Jalan Poros Tengah Timur nantinya akan menghubungkan Simpang Sirkuit Sentul dan Jalan Raya Transyogi di Tanjungsari dengan panjang kurang lebih 57 kilometer, dengan titik awal di Babakan Madang hingga titik akhirnya di Kabupaten Cianjur.