Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan pembangunan Grand Mosque Mohammed Bin Zayed, Solo, bakal dilakukan pada akhir Agustus tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikan Menag disela meninjau lokasi pembangunan masjid di bekas SPBU Gilingan, Banjarsari.

"Begitu ini selesai akan segera mulai. Karena sertifikatnya sudah ada. Mereka kan menunggu-nunggu. Dia tidak mau membangun di tempat yang sertifikatnya tidak ada. Target pembangunannya 2 tahun, akhir Agustus ini sudah mulai akan dibangun," katanya, Rabu (19/8).

Dia menyampaikan, pembangunan Grand Mosque menempati lahan seluas sekitar 3 hektar. Sertifikat tanah lokasi pembangunan masjid dan Islamic Center tersebut sudah diserahkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Solo, pada hari ini. Untuk pembiayaan sepenuhnya ditanggung oleh Uni Emirat Arab (UEA).

"Itu akan dibangun Grand Mosque, yang seperti ada di Uni Emirat Arab. Dananya seluruh pembangunnya ditangani Uni Emirat Arab," ujarnya.

Selain masjid, menurut Fachrul, juga akan dibangun Islamic Center yang betul-betul bicara tentang Islam yang Rahmatan lil Alamin. Ada sejumlah program yang akan dilakukan bersama UEA. Diantaranya pertukaran imam, pondok pesantren dan madrasah.

"Di situ akan dibangun juga semacam Islamic Center. Islamic Center yang betul-betul bicara tentang Islam yang Rahmatan lil Alamin, yang menjadi rahmad bagi alam semesta. Dan InsyaAllah ini akan jalan. Dan ini akan memperkokoh tentang Islam Rahmatan lil Alamin di Indonesia maupun di UEA," ungkapnya.

Dia menyampaikan, pembangunan masjid dan Islamic Center hadiah dari pangeran Uni UEA, Sheik Mohammed bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo tersebut akan selesai dua tahun ke depan.

"Target selesai kalau tidak salah dua tahun, jadi dua tahun selesai semua," terangnya.

Fachrul berharap, Grand Mosque tersebut akan menjadi masjid terbesar di Jawa Tengah. Sementara untuk pengelolaan, akan menjadi tanggung jawab Kemenag. Mereka akan membentuk tim sendiri untuk pengelolaan.

Sebelumnya diberitakan Kota Solo akan mendapatkan bantuan berupa masjid dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Sheik Mohammed bin Zayed Nahyan. Bantuan masjid mirip dengan Grand Mosque UEA tersebut diberikan sebagai tanda persahabatan antaran Pangeran UEA dengan Presiden Joko Widodo.