Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo Ditargetkan Beroperasi 2021
Merdeka.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo didampingi dan Direktur PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) melakukan ground breaking tahap pertama proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di TPA Putri Cempo Mojosongo, Kecamatan Jebres, Rabu (23/10). Ground breaking ditandai dengan penuangan adonan semen oleh Rudyatmo, Direktur PT SCMPP, Elan Syuherlan dan Direktur Bisnis PT China Construction Bank Indonesia (CCBI), Setyawati Samahita.
Direktur PT SCMPP, Elan Syuherlan mengatakan, ground breaking tersebut menjadi pertanda pembangunan tahap pertama dimulai. Ditargetkan PLTSa akan beroperasi secara komersial pada September 2021.
"PLTSa ini nantinya bisa memproses 450 ton sampah per hari dan menghasilkan listrik sebesar 10 Mega Watt," katanya.
Menurutnya, dalam menghasilkan listrik, terdapat 2 tahapan proses. Tahap pertama, dikatakannya, akan mengolah sampah menjadi briket 'biochar. Sedangkan tahap kedua menggunakan metode gasifikasi untuk mengolah briket 'biochar' menjadi listrik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, SCMPP akan membangun fasilitas di TPA menjadi 2 tahap.
"Kami menunjuk PT. PP (Persero) sebagai EPC kontraktor untuk pembangunan tahap pertama. Tahap pertama kita olah 450 ton sampah perhari yang menghasilkan biochar 135 ton dan membangkitkan listrik 5 MW untuk diekspor ke jaringan nasional," ujar Elan.
Dinas Lingkungan Hidup Solo, Elan menjelaskan, berperan sebagai penjamin sampah dan PT PLN sebagai pembeli listrik dengan tarif USD 13,35 sen/kWH.
"Nilai investasi yang kita pinjamkan untuk tahap pertama Rp 330 miliar. Pendanaan dibiayai dari 30 persen uquity dan 70 persen pinjaman jangka panjang dari CCBI," imbuh Setyawati Samahita.
Dengan pembangunan PLTSa tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap permasalahan sampah di Kota Bengawan bisa segera teratasi. Dengan listrik yang dihasilkan, ke depan Pemkot Solo bisa memperbaiki pelayanan yang berhubungan dengan sampah.
"Dengan dibangunnya PLTSa ini harapannya masalah sampah selesai. Kalau itu nanti sampah sudah bisa menjadi listrik, otomatis ke depannya kita juga akan melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan untuk kebersihan sampah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaIstalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca Selengkapnya