Pemadaman kebakaran lereng Gunung Sindoro dan Sumbing andalkan pawang hujan
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengerahkan pawang hujan untuk atasi kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing, Gunung Lawu, dan Gunung Sindoro. Sejak akhir pekan lalu lereng di dua gunung tersebut dilanda kebakaran akibat kemarau panjang.
"Saya sudah perintahkan kalak (Kepala pelaksana) BPBD di empat kabupaten (Magelang, Temanggung, Wonosobo, Karanganyar) untuk coba menggunakan kearifan lokal, menghadirkan pawang hujan. Kalau sedikit hujan satu jam saja sudah lumayan untuk padamkan api," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana saat diwawancarai wartawan, Rabu (12/9).
Langkah mengerahkan pawang hujan dilakukan karena kondisi hutan sangat luas dan sulit dipadamkan, seperti water bombing maupun membuat hujan buatan. "Water bombing sulit dilakukan karena di lokasi sekitar tidak ada kanal untuk mengambil air. Selain itu, lokasi (area yang terbakar) juga sulit dilalui pesawat," ujarnya.
Terkait hujan buatan, Sarwa juga menilai akan sulit dilakukan dan berpotensi tidak efektif. Hal itu dikarenakan hujan buatan membutuhkan awan yang stabil.
"Hujan buatan kan tergantung awan dan anginnya. Kalau sudah dibikin justru awannya terbawa angin kan justru tidak tepat sasaran. Padahal, untuk membuat hujan buatan menelan biaya yang tidak sedikit," ujarnya.
Untuk penyebabnya, dari informasi petugas api berasal dari bawal hingga merembet luas hektar hutan kawasan gunung. "Kalau dari bawah pastinya human error. Untuk detailnya kita masih koordinasikan dengan pihak perhutani dan instansi terkait," ujarnya.
Sarwa mengaku pihaknya kewalahan mengatasi kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Lawu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Hal itu dikarenakan sejak terjadinya kebakaran beberapa hari lalu, hingga kini api belum mereda dan justru kian meluas.
"Total asa sekitar 542 hektare wilayah hutan di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang saat ini dilanda kebakaran. Sedangkan, di lereng Gunung Lawu hanya sekitar 5,5 hektare," ungkap Sarwa Pramana.
Sebelumnya, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana, BPBD Kabupaten Temanggung, Edi Muryanto mengatakan, akibat kebakaran di Gunung Sindoro sejak Jumat (7/9) total luas lahan yang terbakar mencapai 245,1 hektare. Kemudian di Gunung Sumbing, api yang muncul pertama kali pada Senin (10/9) petang telah melahap sekitar 239 hektare alang-alang.
Kemarau panjang juga mengakibatkan hutan di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah kembali terbakar. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawu Utara, Edi Saryono mengatakan ada sekitar 30 hektar lahan hutan yang terbakar, sejak Sabtu (8/9) lalu. Namun kondisinya saat ini api semakin mengecil.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca Selengkapnya