Peluru nyasar ke ruangan anggota DPR, JK bilang 'tunggu penelitian polisi'
Merdeka.com - Dua peluru menyasar ke dua ruangan anggota DPR pada Senin sore kemarin. Peluru menembus kaca ruangan politikus Gerindra, Wenny Waroe dan politikus Golkar, Bambang Heri Purnomo.
Menyikapi insiden itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla tak ingin berkomentar terlalu jauh apalagi menyimpulkan peluru benar berasal dari lapangan tembak Perbakin. Dia mempersilakan kepolisian bekerja.
"Artinya sasarannya jelas itu ke mana, jangan sasarannya ke DPR, saya enggak tahu juga arahnya menghadap ke sana, ke jalan. DPR kan ke sana, gimana caranya itu? Ya kan? Lapangan tembakkan ke sana kan? Masa tiba-tiba nembak ke sana? Mana bisa itu. Tunggulah penelitian polisi," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).
JK mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum mau membahas apakah tempat latihan tersebut akan dipindahkan. Hanya saja, jika sekadar memberi usul, JK setuju keamanananya ditingkatkan.
"Kita belum tahu, karena ada sesuatu resmi dari itu, Kalau itu ya tingkat keamanan di latihan di perbaiki," papar JK.
Ditemui terpisah, Wakil Kepala Polri Komjen Ari Dono, menjelaskan pihaknya masih akan meneliti lebih dulu proyektil peluru yang ditemukan.
"Ini diteliti dulu jadi teknisnya proyektil yang kita temukan itu nanti akan diperiksa menggunakan sarana tertentu untuk disesuaikan . Dari hasil investigasi, letusan mana yang kira-kira memungkinkan baru senjata-senjata itu akan dilakukan pemeriksaan dicocokkan dulu antara jejak yang di proyektil dan ulir di senapan," kata Ari Dono di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Selasa (16/10).
Ari Dono mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah insiden tersebut adalah peluru nyasar. Dia mengaku akan menelisik secepatnya terkait hal tersebut.
"Secepatnya. Masih diperiksa nanti kalau sudah diperiksa nanti diinformasikan," papar Ari.
Seperti diketahui, ruang kerja Wenny Warouw yang terkena peluru nyasar berada di lantai 16. Sedangkan ruang kerja Bambang berada di lantai 13.
"Kemudian kami bertiga baru ngobrol 2-3 menit, kaca meledak. Lihat ada pecahan, kemudian dia lihat ada bocor di plafonnya," kata Wenny saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Senin (15/10).
Dalam situasi panik tersebut, Wenny mengaku mendengar perintah untuk tiarap. Menurutnya, kaca yang terkena peluru menghadap ke Jl Palmerah.
"Kemiringan arah mungkin dari sebelah gedung Kompas pelurunya datang. Karena dari Perbakin udah lihat perkenaanya dan tembusan kaca yang lubangnya. Dan tembusan ke plafonnya itu sempurna banget. Jadi betul-betul tembakan yang profesional," kata Wenny.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun
Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPihak SYL Minta Polisi Tahan Firli Bahuri, Ini Alasannya
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya