Pelukis Api Asal Gintangan, Berhasil Buat Sketsa Wajah Berbagai Tokoh
Merdeka.com - Fauzan, pelukis dengan metode panas api di atas bambu dan tripleks berhasil memikat pengunjung yang hadir menyaksikan Festival Bambu Gintangan yang berlangsung di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/6).
Tampak dari jauh, karya lukisan api milik Fauzan, seperti sketsa wajah di atas kertas cokelat. Beberapa tokoh seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan musisi legendaris Bob Marley ternyata dilukis di atas papan kayu tripleks (kayu lapis) yang dikemas rapi dengan sebuah pigura.
"Saya menyebutnya lukisan api. Dari dulu saya memang hobi menggambar, dan menemukan teknik melukis dengan api ini saat saya melancong ke Bandung pada 2017 lalu," kata Fauzi menceritakan awal mula usahanya.
Fauzan mengklaim jenis lukisan api ini baru pertama ada di Banyuwangi. Meski di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Bandung sudah mulai banyak perajin lukisan api.
©2019 Merdeka.comTidak hanya lukisan berukuran besar, Fauzan juga menerima sketsa wajah dengan teknik lukisan apinya untuk pembuatan gantungan kunci. Khusus ini, Fauzan menggunakan bambu yang dia bentuk oval sebagai media menggambar wajah sesuai pesanan.
"Wajah Anda pun bisa saya lukis di sini, tinggal saya minta foto atau langsung," katanya.
Teknik menggambarnya, Fauzan menggunakan elemen pemanas dengan listrik yang disalurkan ke besi sebagai pengganti kuas lukis.
"Sistemnya seperti solder listrik yang biasa digunakan orang elektronik," katanya.
Fauzan mengatakan untuk belajar seni lukis api, modal pertama yang harus dilakukan yakni kemampuan dasar menggambar.
"Sejauh ini masih saya kerjakan sendiri, kalau ada teman yang satu jiwa menggambar bisa belajar soal ini," ujar warga asli Gintangan ini.
©2019 Merdeka.comPemanfaatan bambu sebagai salah satu media lukis menjadi bagian kreatif masyarakat Gintangan sebagai sentra kerajinan bambu. Termasuk ajang Festival Bambu Gintangan yang menampilkan kreativitas seni busana berbahan bambu.
Masalah harga lukisan api, Fauzan mematok harga yang cukup terjangkau. Suvenir lukis untuk gantungan kunci dia jual dengan harga Rp 10-15 ribu. Jenis karya suvenir gantungan kunci, Fauzan bisa membuat 4 hingga 5 buah dalam sehari.
Sementara karya lukis api yang menggunakan media tripleks membutuhkan waktu dua sampai tiga hari, tergantung tingkat kesulitannya. Urusan harga, seperti ukuran 35x47 centimeter dia jual dengan harga mulai Rp 150 ribu.
Meski baru merintis usahanya dua tahun silam, Fauzan sudah berhasil menembus pasar domestik hingga mancanegara. Kawasan domestik yang sering memesan yakni dari Bali dan Lombok. Sementara beberapa negara yang sudah memesan yakni dari Australia, Hongkong, Mesir dan Belanda.
"Namun saya belum memasarkan via media sosial, masih pakai WhatsApp saja. Bisa sampai ke negara-negara luar berkat ada teman saya juga yang ada di sana," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Letusan Kembang Api Meriahkan Pesta Malam Pergantian Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
Sejumlah pertunjukan spektakuler yang dihadirkan selama acara pergantian malam dari tahun 2023 menuju 2024.
Baca SelengkapnyaPenyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPungutan Wisatawan Asing Resmi Diluncurkan Pemprov Bali
Pungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaPria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca Selengkapnya