Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peleburan Kemenristek dan Kemendikbud Dinilai Jadi Sinyal Riset Bukan Prioritas

Peleburan Kemenristek dan Kemendikbud Dinilai Jadi Sinyal Riset Bukan Prioritas Yanuar Nugroho. ©2018 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden (KSP), Yanuar Nugroho mengatakan peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan tanda pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memperioritaskan riset dan inovasi. Sinyal ini menguat lantaran peleburan dilakukan di tengah berlangsungnya masa kepemimpinan Jokowi.

"Pembubaran dan penggabungan kementerian di tengah masa kerja kabinet seperti memberi sinyal bahwa tidak ada perencanaan untuk hal-hal sestrategis ini. Selain itu: sinyal bahwa riset dan inovasi memang bukan prioritas. Ini sinyal-sinyal yang ditangkap khalayak suka atau tidak," ujar Yanuar Nugroho melalui akun twitter pribadinya, dikutip pada Rabu (14/4/2021).

Dia memandang peleburan Kemenristek ke Kemendikbud merupakan langkah yang keliru. Tidak adanya kementerian yang secara khusus punya fungsi menata kebijakan dan strategi riset, maka tak akan ada kemajuan.

"Kalau memang mau dikenang sbg pemerintahan yg meletakkan kemajuan bangsa, langkah membubarkan kemenristek (halusnya: melebur kemenristek ke kemendikbud) adalah langkah yang salah. Boleh ada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), tapi membubarkan kemenristek itu salah," katanya.

Yanuar menilai meski BRIN tetap dipertahankan, namun fungsi lembaga tersebut beda dengan Kemenristek. BRIN hanya bertugas untuk melaksanakan kebijakan dan strategi. Sementara yang menetapkan kebijakan adalah kementerian yang menjalankan urusan riset dan inovasi.

Masalah lainnya adalah soal penggabungan masalah riset dan pendidikan dalam satu kementerian. Padahal filosofi riset dan teknologi berbeda dari filosofi pendidikan.

Menurutnya, filosofi pendidikan adalah pendampingan untuk membentuk selera (taste), hasrat (desire), dan kebiasaan (habit) seseorang. Sehingga ini lebih dari sekedar soal kurikulum, guru dan buku.

Kemudian, filosofi penelitian adalah pendampingan untuk membangun kemampuan berpikir (thinking), menelisik (inquiry), dan membangun penjelasan (reasoning). Itu sebabnya mengapa urusan riset, iptek, inovasi juga harus ditangani khusus. Karena ini bukan hanya soal laboratorium, anggaran, atau jurnal.

"Kemendikbud (minus dikti) sudah benar menangani soal2 di hulu: PAUD, pddk dasar, menengah, dan pembentukan nilai lewat budaya," kata Yanuar Nugroho.

Kemendikbud saat ini mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pembentuk kebijakan dan mengimplementasikannya. Yanuar mengatakan hal itu membaut Kemendikbud memakai jabatan direktur jenderal pada kementerian tersebut yang bertugas untuk membentuk kebijakan dan implementasi. Bukan deputi yang hanya membentuk kebijakan atau hanya mengimplementasi.

"Kalau ristek dilebur ke sana, pasti akan jadi ditjen dan dipimpin dirjen. padahal, implementasinya ada di BRIN," ujarnya.

Selain itu, kata Yanuar, bukan solusi juga memberikan kewenangan kepada BRIN untuk mengambil kebijakan. Pasalnya langkah tersebut tak diperkenankan berdasarkan aturan yang berlaku.

"Gak boleh. BRIN itu badan, tugasnya implementasi. Adanya deputi, bukan dirjen, coba lihat UU 11/2019. Kalau dipaksakan kebijakan di BRIN, maka akan numpuk semua. Potensi penyelewengan kuasa akan makin besar," paparnya.

Penggabungan Punya Risiko Besar

Yanuar juga melihat penggabungan dua kementerian tersebut mempunyai risiko yang besar. Semua yang dikerjakan kementerian akan setengah-setengah.

"Dan/atau berantakan dan gagal. Juga karena yang ditangani luar biasa banyaknya. Loh tapi kan banyak orang pinter di dikbud? gak akan tertangani maksimal. Percayalah," sebut dia.

Ada soal lain juga, yakni masalah administrasi. Menurutnya pembentukan kementerian/lembaga baru selalu butuh waktu untuk menyiapkan anggaran, dan strukturnya.

"BPIP, BRG, Kemenristekdikti, butuh lebih dari setahun sejak dibentuk sampai bisa berjalan. Kemendikbudristek dan BRIN akan butuh berapa lama?," ujar dia.

"Pasti bisa cepat! percaya? saya tidak. Berapa banyak eselon 1, 2 dll dari ristek yg akan ke dikbud? Mau diatur seperti apa? Berapa banyak deputi/pejabat di BRIN? berapa lama merekrutnya? Anggarannya gimana? Satu2nya cara: presiden sendiri harus turun tangan kl mau cepat," sambungnya.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Prioritas adalah Keadaan ketika Seseorang atau Sesuatu Diutamakan

Prioritas adalah Keadaan ketika Seseorang atau Sesuatu Diutamakan

Dalam KBBI, prioritas adalah sebuah pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan cepat.

Baca Selengkapnya
5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan

5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan

Sejumlah kebiasaaan yang kita lakukan di malam hari justru bisa menjadi penyebab dan memperburuk kecemasan yang kita alami.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres

8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres

Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.

Baca Selengkapnya
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.

Baca Selengkapnya
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Baca Selengkapnya
Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Pendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.

Baca Selengkapnya