Pelaku Pinjol Sebabkan IRT Bunuh Diri Kembali Ditangkap, Total Jadi 13 Tersangka

Merdeka.com - Penyidik Bareskrim Polri kembali menangkap satu terduga pelaku kasus pinjaman online (pinjol) ilegal yang menyebabkan seorang ibu rumah tangga bunuh diri di Jawa Tengah. Penangkapan itu dilakukan pada Rabu (10/11) lalu.

Kasubdit IV Dit Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmadji mengatakan, satu pelaku yang ditangkap itu berinisial M, seorang perempuan. Total pelaku yang sudah ditangkap sejak 11 Oktober 2021 lalu 13 orang.

"Kita amankan satu orang lagi, jadi seluruhnya ada 13 tersangka. Yang tersangka ke 13 itu inisialnya M," kata Andri saat dihubungi, Jumat (12/11).

Dia menjelaskan, M berperan sebagai pembeli SIM Card kosong yang kemudian diregistrasi dengan menggunakan data NIK dan KK yang didapat dari internet.

"Kemudian dia jual ke tersangka yang desk collection yang atas nama J yang sudah kita tangkap awal. Nanti itu J yang nyebar ke jaringannnya yang enam orang lainnya. Kan desk collection ya ada tujuh," ujar dia.

Namun, dia tak membeberkan secara rinci terkait berapa harga jual yang diberikan oleh M terhadap J tersebut. Karena, kasus ini nantinya akan dijelaskan pada saat konferensi pers pada Selasa (16/11) mendatang.

Selain itu, untuk M yang merupakan warga Jakarta itu disebutnya berprofesi sebagai seorang bos. Hal ini dikarenakan dirinya masih mempunyai pegawai lagi.

"Dia yang meregistrasi, jadi kartu-kartu yang kosong itu pada saat digunakan desk collection kan udah terisi. Itu kan kita telusuri dari mana ini ternyata dari M. M ini yang meregistrasi," sebutnya.

Saat ini, polisi sudah melakukan penahanan terhadap M, guna untuk dilakukan pemeriksaan atas perkara tersebut.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim Polri telah menangkap otak dari Pinjaman Online (Pinjol) ilegal dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Inovasi Milik Bersama (IMB). Ia diketahui atas nama inisial WJS alias BH alias JN (32) yang berkelahiran di Jiangsu, China.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helmy Santika mengatakan, ia ditangkap saat hendak ingin terbang ke Turki.

"Tersangka WJS ditangkap di Bandara Soetta saat akan melakukan penerbangan menuju Turki, bersama dua orang rekannya," kata Helmy saat dihubungi, Selasa (9/11).

Penangkapan terhadap WJS ini sendiri dilakukan atas adanya informasi dari terduga pelaku lainnya yang mana WJS disebutnya tinggal di kawasan Jakarta Utara.

Selanjutnya, sejak pada 27 Oktober 2021, petugas lu melakukan pendalaman di lokasi yang dimaksudkan itu. Dari hasil pendalaman tersebut, akhirnya petugas pun melakukan penangkapan terhadap WJS di Bandara Soekarno Hatta.

Berperan Sebagai Direktur

Ia menjelaskan, berdasarkan pengakuan terduga pelaku lainnya, WJS disebut sebagai Direktur Bisnis dan pemilik KSP Inovasi milik bersama (IMB).

"Ia berperan sebagai Direktur Bisnis dan pemilik KSP Inovasi milik bersama (IMB), melakukan rekrutment terhadap orang-orang untuk bagian bisnis pada KSP IMB dan mencari pinjol-pinjol ilegal untuk menjadi mitra dari KSP IMB," jelasnya.

Tak hanya sebagai seorang direktur saja, WJS juga mengaku sebagai penanggungjawab pada payment Gateway Flinpay.

"Telah ditemukan petunjuk berupa screnshoot percakapan We Chat yang menerangkan bahwa WJS mengakui dirinya sebagai penanggungjawab pada payment Gateway Flinpay dan pemilik sebagian saham pada payment Gateway Flinpay," ucapnya.

"Bahwa KSP IMB tidak memiliki izin sebagai PTD denhan payment Gateway Flinpay," tambahnya.