Pelaku Penganiayaan Polisi Hingga Tewas di Sumbawa Meninggal Dunia
Merdeka.com - Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra menyampaikan, pelaku penganiayaan anggota Polres Sumbawa hingga tewas telah dinyatakan meninggal dunia hari ini di rumah sakit. Pria berinisial SH alias Bim itu sebelumnya melakukan perlawanan saat proses penangkapan, sehingga diberikan tindakan tegas terukur.
"Tersangka menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 03.30 Wita dini hari di RSUD Sumbawa, saat sedang mendapat perawatan intensif," katanya dalam keterangannya, Senin (13/7).
Dia mengungkapkan, penangkapan SH dilakukan oleh Tim Gabungan Polres Sumbawa yang dibantu Tim Puma Polda NTB. Saat itu, tersangka bermaksud menyeberang ke luar Pulau Sumbawa melalui Labuan Alas.
"Karena Covid-19, lalu lintas perahu nelayan yang biasa melaut terlihat sepi. Ketika mendapat informasi, tim gabungan bergerak ke TKP mengepung tersangka," jelasnya.
Tersangka kemudian melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam untuk berusaha kabur dari kepungan petugas. Sebab itu, petugas melepas tembakan.
"Satu kali tak juga mampu melumpuhkan tersangka. Setelah dihadiahi beberapa kali tembakan, tersangka ambruk," tutup Widy.
Sebelumnya, Tim Puma Kepolisian Resor Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memburu SH alias Bim, yang diduga menganiaya Ipda Uji Siswanto, Kanit Reskrim Polsek Utan hingga meninggal dunia.
"Sekarang yang bersangkutan (SH) sudah masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) kepolisian dan sedang dalam perburuan Tim Puma di lapangan," kata Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra.
Untuk mempercepat proses penangkapan, Widy telah menugaskan jajarannya untuk menyebar foto SH. Dengan begitu, Widy berharap adanya kerja sama masyarakat, bila mengetahui keberadaan yang bersangkutan, diharapkan segera laporkan.
"Dengan upaya yang kami lakukan ini semoga yang bersangkutan segera tertangkap," ujarnya.
Terkait dengan penanganan jenazah korban, Widy mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian Ipda Uji. Apakah akibat pendarahan dari luka sayat yang dialaminya atau ada hal lain.
"Jadi untuk memastikan penyebab kematiannya, kita sudah minta dokter dari Mataram untuk datang melakukan autopsi jenazah," kata Widy.
Terduga penganiaya merupakan seorang residivis perampokan. Dia melakukan aksi brutalnya pada Jumat pagi (10/7) sekitar pukul 10.00 Wita.
Menurut kronologis yang dia terima, Ipda Uji ketika itu melintas dengan kendaraan roda duanya di simpang empat belakang Kantor Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa.
Kemudian SH yang datang dari arah belakang korban, dengan seketika melakukan aksi brutalnya menggunakan sebilah pisau hingga mengakibatkan Ipda Uji mengalami luka sayat di sejumlah bagian tubuh.
Abdul Hamit, orang tua SH yang berada di lokasi kejadian, berhasil menghalau dan menghentikan aksi penganiayaan tersebut. Namun Ipda Uji yang sempat mendapat perlakuan buruk dari terduga pelaku, mengalami pendarahan hebat.
Abdul Hamit yang melihat kondisi korban sudah tak berdaya, langsung melarikannya ke Puskesmas Utan hingga pada akhirnya meninggal dunia setelah dirujuk ke RSUD Sumbawa.
"Jadi dugaannya, korban meninggal dunia akibat pendarahan. Meninggal dalam perjalanan ketika dirujuk ke RSUD Sumbawa," ujar Widy.
Menurut informasi, kata dia, aksi brutal tersebut buntut dari kasus LP/24/VI/2020 tanggal 28 Juni 2020 antara pelapor Agus yang bermasalah dengan SH.
Ipda Uji sebagai Kanit Reskrim Polsek Utan, ketika itu berupaya menyelesaikan permasalahan pelaku dengan jalan kekeluargaan. Namun, diduga karena tidak terima dengan penyelesaian masalah, menjadi alasan pelaku menganiaya korban.
Lebih lanjut, Widy mengatakan semasa pengabdian tugasnya sebagai anggota Polri, almarhum dikenal baik dan ulet.
"Almarhum merupakan seorang ayah yang baik. Di mata masyarakat dia juga dikenal ramah. Semua permasalahan masyarakat dia tangani dengan mengedepankan mediasi secara kekeluargaan. Jadi ini sebuah pukulan bagi kami, ini personel terbaik kami," ucapnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaSiswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaAmbulans Tabrak Dua Polisi Saat Bubarkan Tawuran
Kedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaBukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres
Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaPenempatan Polisi di TPS Berdasarkan Kategori, Rawan hingga Kondusif
Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 11.385 personel dikerahkan mengawal pelaksanaan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya