Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelaku Bom Polsek Astana Anyar Eks Napiter, DPR Pertanyakan Program Deradikalisasi

Pelaku Bom Polsek Astana Anyar Eks Napiter, DPR Pertanyakan Program Deradikalisasi Kerusakan Polsek Astana Anyar. ©2022 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung bekas napiter kasus bom Cicendo. Dia baru saja bebas tahun 2021 lalu.

Fakta itu membuat pimpinan Komisi III DPR menyoroti program deradikalisasi napi teroris yang digagas BNPT.

"Korban ini diduga itu adalah mantan napiter yang sudah terkena hukuman empat tahun di Nusakambangan toh, kalau keluarnya begini, berarti kan ada dugaan belum sembuh, maka ini harus dilakukan peningkatan lagi Deradikalisasi," kata Ketua Komisi III Bambang Wurianto alias Bambang Pacul saat dihubungi, Rabu (7/12).

Bambang Pacul meminta program deradikalisasi dicek ulang dan ditingkatkan. Tidak hanya bagi napi teroris tapi juga kelompok yang telah mendapatkan cuci otak dari para kaum ekstremis.

"Program deradikalisasi ini harus dicek ulang," tegasnya.

Selain itu menjelang nataru, Pacul meminta Polri BNPT hingga BIN meningkatkan kewaspadaan pada semua ancaman keamanan.

"Pada jangka pendek tentu peningkatan keamanan harus dinaikkan. Tingkat Kewaspadaan harus dinaikkan, ini menyangkut penegak keamanan yang di dalamnya ada BNPT, kepolisian, intelejen. Nggak hanya Polri," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menduga bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung adalah pelaku yang bergerak sendiri atau lone wolf.

"Sementara iya lone wolf, tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," kata Boy dalam rekaman yang diterima, Rabu (7/12).

Boy juga menegaskan pihaknya tidak kecolongan terkait bom Bandung. "Istilah kecolongan itu tidak pas ya, jadi kalau peristiwa seperti itu bukan kecolongan," kata dia.

Menurutnya, istilah kecolongan lebih tepat bila mencuri sesuatu, sementara aksi bom adalah kejahatan yang mencari kesempatan.

"Kecolongan itu mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya tanpa izin ya. Itu artinya nyolong. Tapi kalau seperti ini pelaku kejahatan selalu mencari kesempatan. Selalu mencari. Jadi dia cari celah kapan, jamnya, bisa jadi ketika semua kita sedang tertidur, kita tidak ada di tempat. Tapi dilihat ada simbol yang layak untuk diserang," jelasnya.

Boy meminta diberikan waktu beberapa saat sebab tim forensik sedang bekerja.

"Ada berbagai cara tapi tim forensik kita pasti akan mengetahui. Perlu waktu bbrp saat. Semoga ada data pendukung seperti identitas. Jadi masih olah TKP. Karena kan peristiwa baru terjadi 8.20 WIB," ujarnya.

Reporter: Delvira Hutabarat

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023

Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023

Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi

DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi

DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Terima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo

Terima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo

Sementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.

Baca Selengkapnya
⁠Pejabat Anak Presiden ke-5 Ngebakso sama Komandan Patjul, Jumlah Mangkuknya Ramai Dibahas

⁠Pejabat Anak Presiden ke-5 Ngebakso sama Komandan Patjul, Jumlah Mangkuknya Ramai Dibahas

Puan Maharani mengunggah foto dirinya sedang makan dengan Bambang Pacul, mereka memesan tiga mangkuk bakso dan tiga minuman teh.

Baca Selengkapnya