Pelajar Tewas Diduga Usai Ditendang Polisi saat Tonton Balap Liar, Polres Asahan Buka Suara
Peristiwa itu viral di media sosial lantaran tindakan anggota polisi itu sangat melampaui batas ketika mengamankan penonton balap liar.

Aksi polisi yang mengamankan penonton balap liar viral di media sosial. Kemudian, peristiwa itu viral di media sosial lantaran tindakan anggota polisi itu sangat melampaui batas ketika mengamankan penonton balap liar.
“Orang yang melihat balap liar tertangkap dan ditendang sampai sekarat hingga masuk rumah sakit. Akhir ceritanya meninggal dunia,” ucap salah satu warganet.
Penjelasan Polisi
Juru bicara Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, membantah informasi yang menyatakan seorang pelajar berinisial PBS (18) meninggal dunia diduga dianiaya oleh anggota polisi usai tertangkap saat menonton balap liar di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
“Bukan karena itu (dianiaya). Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan bukti,” ujar Sanusi, Rabu (12/3).
Kronologi
Polres Asahan memerinci kematian PBS berawal saat Polsek Simpang Empat menerima informasi dari masyarakat tentang adanya kegiatan balap liar, Minggu (9/3).
Kemudian, personel Polsek Simpang Empat langsung datang ke lokasi dan bertujuan membubarkan kegiatan balap liar itu. Saat itu ada empat orang yang berboncengan hendak diamankan polisi. Salah satu di antaranya adalah PBS.
“Saat hendak diamankan personel dia melompat dan terjatuh hingga terluka di bagian pelipis,” ungkap Sanusi.
Selanjutnya, PBS yang terluka dibawa ke puskesmas terdekat. Setelah mendapatkan perawatan medis, PBS dibawa ke Polsek Simpang Empat.
“Kemudian datang keluarganya ke Polsek Simpang Empat. Di sana mereka masih berkomunikasi dan PBS mengeluh perutnya sakit. Keluarganya juga sempat bertanya apakah PBS mengalami tindakan kekerasan. PBS bilang dia tidak ada kekerasan hanya sakit pada bagian perut,” jelas Sanusi.