Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelajar di Gunungkidul Terpaksa Pinjam Handphone Konter Untuk Sekolah

Pelajar di Gunungkidul Terpaksa Pinjam Handphone Konter Untuk Sekolah Pelajar di Gunungkidul Terpaksa Pinjam Handphone Konter Untuk Sekolah. ©2020 Merdeka.com/Liputan6.com

Merdeka.com - Tri Novi Rahmadani (13) remaja yang tinggal di Padukuhan Prau, Kelurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul harus tinggal berdua dengan ibunya lantaran ditinggalkan ayahnya sejak 11 tahun silam. Mereka tinggal di rumah berukuran 3x5 meter, hasil program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH).

Bahkan untuk buang air pun mereka harus menumpang ke tetangga. Pasalnya hanya ada tempat mandi di rumah itu, dengan pembatas anyaman bambu. Baru-baru ini mereka dibuatkan kamar mandi dan WC, hasil donasi relawan.

Mukiyem, ibu Novi menjelaskan, anaknya masih kelas 2 SMP. Novi harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer untuk berangkat menuju sekolahnya yaitu SMPN 1 Panggang, Gunungkidul, sebelum pandemi.

"Sebagai buruh tani upah saya kecil, itu pun kalau ada yang membutuhkan jasa saya. Dan Novi juga menginginkan sekolah hingga perguruan tinggi," ungkapnya.

Terlebih ketika musim kemarau seperti saat ini, kebutuhan Mukiyem juga membengkak lantaran harus membeli air bersih untuk kebutuhan masak, mencuci dan mandi. Daerahnya di Gunungkidul itu adalah wilayah rawan air bersih.

Meskipun dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan dan tidak pernah diberikan uang saku ketika pergi sekolah, namun Novi mampu meraih prestasi yang sangat membanggakan. Dia selalu menempati rangking pertama sejak SD.

Tak Punya Handphone, Novi Hendak Berhenti Sekolah

Sejak pandemi Covid-19, seluruh pelajar di Gunungkidul terpaksa harus mengikuti aturan Belajar Dari Rumah (BDR). Pembelajaran dan komunikasi dengan guru dilakukan secara daring.

Sayangnya Novi tak memiliki ponsel. Novi hanya bisa meminjam ponsel milik seorang warga di Kalurahan Girimulyo, Panggang.

"Kebetulan yang meminjamkan punya toko aksesoris ponsel atau konter, jadi saya mengerjakan tugas sekolah di situ," tutur Novi.

Beruntungnya, pemilik ponsel tersebut juga mengizinkan Novi menggunakan kuota internet yang ada. Ia mengaku sudah empat bulan ini melakukan hal tersebut.

Novi mengaku sempat minder dengan kondisinya tersebut. Bahkan ia sempat berpikir untuk berhenti sekolah karena tak punya ponsel untuk BDR.

Ia ingin membantu ibunya bekerja, seperti yang dilakukan setiap hari.

"Kalau memang harus berhenti karena tidak mengerjakan tugas, tidak apa-apa. Demi ibu, saya ikhlas," Novi menuturkan.

Kisah Novi terdengar hingga Polres Gunungkidul, yang kemudian memberikan bantuan berupa satu unit ponsel untuk Novi. Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Widhiastuti memberikan ponsel tersebut usai apel, Jumat pagi (14/08/2020).

Enny mengatakan Novi layak mendapat bantuan tersebut. Sebab, menurut informasi dari pihak sekolah, ia selalu meraih ranking 1. Menurutnya, sangat disayangkan jika ia harus berhenti hanya karena tidak memiliki ponsel.

"Novi ini pelajar berprestasi, namun kondisi ekonominya tidak mendukung," kata Enny.

Pemberian ponsel ini sekaligus dalam rangka peringatan HUT RI ke-75 dan HUT Polwan RI ke-72. Enny mengatakan pihaknya juga menggelar Bakti Sosial (Baksos) dengan membagikan 1.000 paket sembako.

Novi pun tak kuasa menahan haru setelah menerima bantuan tersebut. Ia berterima kasih kepada pihak yang sudah membantunya, termasuk pihak sekolah. Para guru selama ini juga memberinya uang sekadar untuk jajan, agar Novi bisa seperti remaja pada umumnya.

"Belum lama ini pihak sekolah juga memberikan meja belajar untuk saya," kata Novi yang bercita-cita jadi polwan.

Reporter: Hendro Ary WibowoSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan  Angin Kencang

Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Ada Aturannya, Pemilih Dilarang Gunakan Handphone saat di Bilik Suara

Ada Aturannya, Pemilih Dilarang Gunakan Handphone saat di Bilik Suara

Larangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan

Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan

HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Dulunya Tak Lulus Akpol, Pria Ini Berjuang 18 Tahun hingga Akhirnya Bisa Sekolah Perwira

Dulunya Tak Lulus Akpol, Pria Ini Berjuang 18 Tahun hingga Akhirnya Bisa Sekolah Perwira

Kesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.

Baca Selengkapnya
⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka

Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka

Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.

Baca Selengkapnya
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya