Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pekalongan Terancam Tenggelam

Pekalongan Terancam Tenggelam Banjir Rob Kali Adem di Muara Angke. ©2022 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Perubahan dan krisis iklim tengah mengancam wilayah pesisir jalur Pantura yang berpotensi tenggelam akibat banjir rob yang intensnya kian meluas. Pekalongan menjadi salah satu kota paling terdampak hingga diprediksi tenggelam.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Galdita A. Chulafak mengatakan, dalam hasil temuannya terlihat data landsat yang memakai metode pengintaian dari jauh yang dihimpun sejak 1998 sampai 2022. Terlihat perubahan wilayah di Kota Pekalongan.

"Pada tahun 1998, sudah mulai menjadi pembukaan di sebelah barat dan pemukiman bertambah, tapi tidak terlalu banyak, seperti sekarang," katanya dalam webinar yang digelar Satya Bumi, Kamis (3/11).

Data penginderaan jauh itu merekam penurunan permukaan tanah di Pekalongan berbeda-beda mulai dari 4-11 centimeter. Berangkat dari data tahun 1998, Pekalongan secara bertahap dalam rentang periode lima tahunan di 2003, 2008 sampai 2013 sudah terlihat adanya tanda banjir rob di wilayah tersebut.

"Itu yang dekat Pekalongan kota ini kalau kita lihat di sebelah barat itu kan ada pematangan-pematang ijo-ijonya (gambar peta) tapi yang sebelah sini, timur itu sudah semacam tidak ada pematangannya nah ini kemungkinan terjadi banjir rob. Di sini sudah mulai ada permasalahan yang nantinya akan dibangun tanggul di wilayah tersebut," terangnya.

Berlanjut di tahun 2018, Galdita menjelaskan, pembangunan tanggul sudah mulai terlihat di sekitar utara Kota Pekalongan di perbatasan dengan bibir pantai. Akibat dari perubahan iklim disebabkan rusaknya vegetasi di wilayah tersebut.

Data menunjukkan terjadinya perubahan tutupan tanah di wilayah Pekalongan dengan semakin bertambahnya pembangunan, tambak, pertanian terutama di hulu, serta berkurangnya vegetasi atau hutan.

"Pada tahun 2022, ini sudah ada perubahan tanggulnya sudah selesai dibangun, dan di wilayah antara sekitar desa kecamatan Wonokerto sudah dibangun tanggul jadi yang tadi ada airnya sudah bisa diatasi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Perencana Ahli Madya Bappeda Kota Pekalongan, Miftah menyebut pihaknya telah melakukan strategi untuk mengatasi persoalan penurunan tanah tersebut. Caranya dengan berkolaborasi bersama berbagai stakeholder baik pemerintah, akademisi, swasta, LSM dan masyarakat.

"Permasalahan yang dialami oleh Kota Pekalongan dapat menjadi pembelajaran area perkotaan lain atas dampak perubahan iklim dan aktivitas perkembangan perkotaan," terangnya.

Menurutnya, penanganan banjir dan rob juga telah dimasukkan dalam semua dokumen perencanaan pembangunan berikut dengan alokasi anggarannya. Dengan upaya mitigasi juga dilakukan lewat pembangunan infrastruktur pengendali banjir rob, layanan kebencanaan, pengembangan kawasan konservasi pesisir untuk perkuatan fungsi ekologi, pembatasan perizinan penggunaan Air Bawah Tanah (ABT) serta monitoring laju penurunan tanah.

"Dengan kompleksitas permasalahan yang ada, perlu kolaborasi berbagai pihak untuk bersama-sama mengatasinya," tuturnya.

Sementara Direktur Eksekutif Satya Bumi Annisa Rahmawati menyampaikan, dalam menyelesaikan persoalan krisis iklim yang berdampak luas ini, seluruh pemangku kepentingan saling terkait.

Dia mendorong agar prinsip-prinsip HAM seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi, anti-diskriminasi, dan koherensi kebijakan HAM menjadi bagian integral dalam ranah perdagangan, investasi, ekonomi, peraturan hukum, dan pembangunan.

"Kondisi wilayah di Pekalongan bisa menjadi contoh pembelajaran bagi kota-kota lain agar bisa lebih mempersiapkan dan memprioritaskan langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang berdampak luas, termasuk mempengaruhi kelompok-kelompok masyarakat rentan," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.

Baca Selengkapnya
Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati

Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari

Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Hari Gini Belum Pakai Listrik, Begini Potret Kampung di Pelosok Tasikmalaya Memprihatinkan 'KWH-nya Belum Sampai ke Sini'
Hari Gini Belum Pakai Listrik, Begini Potret Kampung di Pelosok Tasikmalaya Memprihatinkan 'KWH-nya Belum Sampai ke Sini'

Berada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya

Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai

Baca Selengkapnya
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa

Rekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.

Baca Selengkapnya