Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pegawai KPK Heran Kepala BKN Bima Haria Sebut Data TWK Rahasia

Pegawai KPK Heran Kepala BKN Bima Haria Sebut Data TWK Rahasia Gedung KPK. ©blogspot.com

Merdeka.com - Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rieswin Rachwell heran dengan pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana yang menyebut data hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) tak dimiliki pihaknya. Apalagi, Bima juga menyebut dokumen itu bersifat rahasia.

"Jadi, pernyataan pak Bima ini konyol dan sekaligus tidak menjaga marwah BKN. Kita semua tahu kalau TWK ini diselenggarakan oleh BKN. Tes diselenggarakan di kantor BKN, menggunakan fasilitas BKN dan pada kop surat tes tertulis adalah logo dan nama BKN," ujar Rieswin dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).

Apalagi, menurut Rieswin yang merupakan penyelidik KPK yang dinonaktifkan akibat tak lulus TWK itu menyebut Bima Haria sempat menyebut dirinya sudah memiliki rekamanbdan data hasil TWK. Namun kini pernyataan itu diubah ketika para pegawai tak lulus meminta hasil TWK tersebut.

"Pak Bima juga waktu itu pernah dengan gagah dan bijaksana mengklaim bahwa dia sudah punya sejumlah bukti, data profil, screenshot, rekaman, dan lainnya sebagai dasar hasil TWK itu. Namun ketika diminta mengapa tiba-tiba menyebut rahasia dan datanya diklaim berada di instansi lain?," kata Rieswin.

Menurut Rieswan, sejatinya BKN memiliki kewenangan dan bertangungjawab atas hasil TWK para pegawai KPK. Apalagi, kartu ujian para pegawai diberikan oleh BKN. Dalam perundang-undangan juga disebutkan BKN yang memiliki kewenangan dalam asesemen tersebut.

"Tapi saya tidak begitu heran, karena kita tahu bahwa dokumen nota kesepahaman atau kontrak itu ternyata ada yang dibuat backdate, kemudian proses munculnya TWK dan proses penganggarannya juga muncul tiba-tiba.Dalam pengalaman pekerjaan kami dalam penanganan tindak pidana korupsi, hal-hal di atas (surat backdate, revisi anggaran mendadak) ini adalah salah satu indikasi adanya perbuatan melawan hukum," kata Rieswin.

"Backdate dan anggaran ini sudah diakui NG (Nurul Ghufron) di konpers Ombudsman. Coba crosscheck ke sana," Rieswin menambahkan.

Pegawai KPK lainnya, yakni Rasama Aritonang juga heran dengan pernyataan Bima Haria yang menyebut hasil TWK merupakan rahasia negara. Bima sempat menyebut hasil TWK ada pada bagian Psikologi Angkatan Darat dan Badan Nasional Penanggilangan Terorisme (BNPT).

"Kepala BKN mestinya paham, dasar hukum penunjukan BKN melakukan alih status pegawai KPK diatur di pasal 5 ayat (4) Perkom No.1 Tahun 2021. Berdasarkan peraturan tersebut Hanya BKN satu-satunya lembaga yang ditunjuk dan bertanggungjawab melakukan TWK, bukan lembaga lain," kata Rasamala.

"Jadi kalau menyampaikan pernyataan atau membuat alibi yang masuk akal dong, dan cari dasar hukumnya supaya bisa diterima nalar publik. Kita jadi semakin curiga memang ada yang tidak benar sedang terjadi," Rasamala menambahkan.

Diberitakan, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyatakan pihaknya sudah tidak memiliki dokumen hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Bima, dokumen terkait hasil TWK sudah diserahkan kepada KPK.

"BKN menerima hasil TWK, hasilnya kumulatif semuanya, hasilnya dalam dokumen bersegel. Saat ini hasil sudah di KPK, BKN sudah tidak punya dokumen itu," ujar Bima di Komnas HAM, Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Bima menyebut data yang diminta oleh para pegawai KPK itu berada di Dinas Psikologi Angkatan Darat dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Yang diminta adalah hal-hal yang tidak ada dalam dokumen itu, karena ini dokumennya bersifat agregat, bukan detail orang perorang. Kalau kami minta, maka kami akan minta pada pemilik instrumen data-data itu karena instrumen tidak di kami. Kalau Indeks Moderasi Bernegara-68 ada di Dinas Psikologi AD, profilingnya di BNPT,” kata dia.

Bima mengaku sempat berkomunikasi dengan Dinas Psikologi AD dan BNPT terkait hal itu. Menurut Bima, kedua lembaga itu menyatakan hasil asesmen yang dipegangnya bersifat rahasia.

"Dinas Psikologi AD mengatakan berdasarkan ketetapan Panglima TNI itu rahasia, saya tanya BNPT kalau profiling bisa diminta enggak, ini profiling didapatkan dari suatu aktivitas intelijen sehingga menjadi rahasia negara. Jadi saya sampaikan ini menurut Dinas Psikologi AD dan BNPT rahasia," kata Bima.

Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Akhir Seleksi PPPK Diumumkan, Ini Dokumen Penting yang Harus Diunggah

Hasil Akhir Seleksi PPPK Diumumkan, Ini Dokumen Penting yang Harus Diunggah

Adapun penyampaian kelengkapan dokumen dan pengisian Daftar Riwayat Hidup dapat dilakukan pada tanggal 16 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya

Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya

BKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.

Baca Selengkapnya
Senyum Eks Penyidik KPK saat Hadiri Sidang Putusan Gugatan Firli Bahuri

Senyum Eks Penyidik KPK saat Hadiri Sidang Putusan Gugatan Firli Bahuri

Sidang Putusan Gugatan Firli dipimpin oleh hakim tunggal Imelda Herawati telah membuka proses sidang.

Baca Selengkapnya
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023

Dewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023

Dari 62 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang diterima Dewas KPK, sebanyak enam laporan telah ditindaklanjuti karena bukti atau alasan yang cukup.

Baca Selengkapnya
Respons KPK soal Tuntutan Hasbi Hasan 'Disunat' Hakim jadi 6 Tahun Penjara

Respons KPK soal Tuntutan Hasbi Hasan 'Disunat' Hakim jadi 6 Tahun Penjara

Respon KPK soal Tuntutan Hasbi Hasan 'Disunat' Hakim jadi 6 Tahun Penjara

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Sidang Perdana Etik Firli Bahuri, Nawawi hingga Syahrul Yasin Limpo jadi Saksi

Dewas KPK Sidang Perdana Etik Firli Bahuri, Nawawi hingga Syahrul Yasin Limpo jadi Saksi

Firli Bahuri tidak hadir dalam sidang perdana ini.

Baca Selengkapnya