Pegawai Bandara Soekarno Hatta rentan terkena virus MERS
Merdeka.com - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Banten Ade Rusmiati mengatakan, pekerja di Bandara Internasional Soekarno Hatta rentan terkena virus MERS. Hal ini karena, bandara tersebut menjadi arus keluar masuk warga dari Timur Tengah. Untuk itu pengelola bandara diminta mewaspadai penyebaran virus ini.
"Bandara Soekarno-Hatta merupakan arus keluar masuk warga dari Timur Tengah. Maka warga Kota dan Kabupaten Tangerang sangat rentan, begitu juga pekerja," kata Ade Rusmiati di Tangerang seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/5).
Hingga kini, belum ada laporan warga Kota dan Kabupaten Tangerang yang positif dinyatakan menderita suspect penyakit Mers. Namun demikian, warga diminta agar tetap waspada. Apalagi, virus MERS belum memiliki obatnya. Jadi, tergolong berbahaya dan patut diwaspadai.
Pekerja di Bandara Soekarno-Hatta yang rawan terkena virus Mers yakni pramugari, ground staf, petugas trolly dan pengemudi taksi. PT Angkasa Pura II, lanjutnya, harus melakukan upaya untuk mencegah masuknya virus MERS. Meski saat ini telah dilakukan dengan pemindai temperatur tubuh.
"Walaupun sudah ada cara pemindai temperatur tubuh, namun perlu langkah-langkah lainnya karena hal itu memungkinkan adanya penderita yang lolos," ujar Ade.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Indri Bevy mengatakan, pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada 32 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan kepala Puskesmas. Tujuannya adalah agar dapat disosialisasikan dan dipahami kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan penularan MERS.
"Dari sosialisasi ini kita harap mereka bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat dan calon jamaah haji atau umroh," jelas Indri sembari menambahkan, dua RSUD di Provinsi Banten disiapkan untuk menampung pasien suspect penyakit MERS yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUD Serang.
Dengan kelengkapan sarana seperti ruang isolasi, tenaga medis terlatih, maka dapat dipastikan bila kedua RSUD tersebut siap untuk menampung pasien suspect penyakit MERS. Dari total 28 dokter spesialis paru-paru yang tergabung dalam PDPI Banten, terdapat enam dokter yang disiapkan untuk menangani pasien suspect penyakit MERS.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaLaporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaKeduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnya