Merdeka.com - Pelaku usaha pada tenan mal dan pedagang di pasar kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, menerima vaksin, Rabu (17/3). Sedikitnya, 900 pedagang dan pelaku UKM akan menerima vaksin di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Maya Mardiana mengungkapkan, pemberian vaksin tahap II bagi pelaku UKM dan pedagang pasar di kawasan Alam Sutera, merupakan percontohan sebelum diberikan pada 5.000 pedagang dan 5.000 pelaku UKM lainnya di Tangsel.

"Ini jadi percontohan, kemarin kita H-1 telah melakukan sosialisasi bagaimana pelaksanaannya, prokesnya, alurnya agar berjalan dengan baik. Kita hadirkan kepala pasar lainnya, jadi kalau percontohan ini berhasil pada saat program lainnya bisa diikuti di pasar-pasar lain," kata Kadisperindag Tangsel, Maya Mardiana di Pasar 8 Alam Sutera, Serpong Utara, Rabu (17/3).

Maya mengungkapkan, pemberian vaksin bagi pelaku UKM dan pedagang pasar ini dilakukan sesuai target sasaran pemerintah dalam membentuk kekebalan komunitas (herd imunity) dan mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.

"Termasuk kelompok rentan, sementara selama pandemi ini kebutuhan pasok atau ketersiadaan pangan kan harus terpenuhi. Jadi istilahnya harus tetap sehat harus tetap berjualan, untuk itu mereka harus sehat," ungkap Maya.

Dia menjelaskan, akan ada lima ribu pedagang dari 13 pasar dan lima ribu penjual dari tenan-tenan yang ada di pusat perbelanjaan modern yang akan menerima vaksinasi tahap II ini.

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengimbau kepada para pelaku UKM dan pedagang pasar di Tangsel, untuk datang ke lokasi vaksin yang telah ditetapkan.

"Makanya yang penting datang. Jangan merasa pusing, kemudian enggak datang nanti itu dicoret namanya. Mendingan datang, diperiksa di sini. Kalau ada keluhan lain, nanti ditunda dan dicari waktu ketika dia sudah sehat. Jadi kalau enggak dateng dicoret," jelas Benyamin.

Dirinya mengakui, masih adanya kerumunan yang terjadi pada saat antrean ketika hendak menerima vaksin di Tangerang Selatan.

"Kalau ke kita dari aspek teknis pelaksanaan (vaksin) tidak ada keluhan, hanya mungkin ngantrenya saja yang panjang, itu saja," ucap Benyamin Davnie.

Adanya persoalan itu, Benyamin mengakui akan melakukan evaluasi dalam sistem penanganan antrean bagi calon penerima vaksin agar tidak adanya kerumunan. Melalui sistem penjadwalan sesuai waktu penerimaan vaksin oleh calon penerima.