Merdeka.com - RS GL Tobing milik PTPN2 di Tanjung Morawa, Deli Serdang, dijadikan rumah sakit rujukan utama kasus Covid-19 di Sumut. Penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) akan ditempatkan di rumah sakit ini.

"Bahwa RS GL Tobing yang dimiliki PTPN2, di bawah Kementerian BUMN ditunjuk dan diizinkan oleh Kementerian BUMN sebagai rumah sakit rujukan utama khusus Covid-19 di dalam darurat sipil pandemi global untuk Sumatera Utara, maka yang dirawat di sini adalah PDP," kata dr Restuti Hidayani Saragih, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Sumatera Utara sekaligus anggota Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara.

Sebanyak 19 ruang isolasi diharapkan telah tersedia di RS GL Tobing pada hari ini. Jumlah itu belum termasuk tenda yang juga telah disiapkan.

"Target kami pukul 2 siang nanti jika semua sudah beres target idealnya. maka kami akan sampaikan ke bapak gubernur baru kemudian clear, kami akan menerima PDP," sebut Restuti.

Selain itu, gugus tugas juga menyiapkan bekas RS Sari Mutiara sebagai lokasi pendukung penanganan Covid-19 di Sumut. Tenaga medis ditempatkan di rumah sakit yang sebelumnya sudah tidak beroperasi itu untuk menerima keluhan warga dan call center. Mereka akan melakukan screening terhadap orang dalam pemantauan (ODP) yang akan dikarantina dan diisolasi di rumah masing-masing.

"Jadi dokter-dokter di sana siaga untuk menerima keluhan masyarakat dari call center atau dari rumah sakit yang kewalahan bisa diarahkan ke sana," jelas Restuti.

Hingga tiga hari ke depan, tim medis yang ditugaskan untuk menangani ODP maupun PDP Covid-19 berasal dari RS GL Tobing dan RSUP H Adam Malik. Selanjutnya, gugus tugas akan mengatur jadwal baru bekerja sama dengan organisasi-organisasi profesi tenaga kesehatan atas dasar Instruksi Gubernur. "Semua dokter dan tenaga kesehatan di seluruh Sumut siap dan wajib harus ikut dalam penanganan percepatan Covid-19," tegasnya.

Ruang isolasi akan ditambah jika terjadi lonjakan PDP. Gugus tugas pun telah siap dengan 330 ruang isolasi, meskipun kondisinya belum belum standar. "Ini darurat kondisi," cetus Restuti.

Sementara ruang isolasi di RSUP H Adam Malik tetap akan digunakan. Saat ini kondisinya pun telah penuh. "Itu (RSUP H Adam Malik) akan dikhususkan untuk kondisi berat. seperti kondisi memerlukan ventilator, ARDS, karena dokter konsultan subspesialis itu kan semuanya bermarkas di RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit rujukan tersier milik pemerintah pusat di Sumut," tutup Restuti.