Merdeka.com - Kehadiran Puti Guntur Soekarno, calon wakil gubernur Jawa Timur di Kabupaten Trenggalek membakar semangat gotong royong ribuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan setempat. Itu terbukti hadirnya seluruh pengurus DPC hingga tingkat Anak Ranting (RW).

Bahkan, semangat itu terlihat ketika cucu Presiden pertama RI, Soekarno hadir di Rakercabsus DPC PDI Perjuangan untuk pemenangan pasangan nomor 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti). Puti juga disambut budaya 'bantengan dan tari turonggo yakso'.

Ketua DPC Doding Rahmadi mengatakan, kehadiran Mbak Puti di Kabupaten Trenggalek sudah yang kedua kalinya. Menurut dia, Kabupaten Trenggalek merupakan area medan pertempuran di Jawa Timur.

"Perlu saya sampaikan Mbak Puti, ini PAC Komplet, ini 2.000 anak ranting juga hadir di Kandang Banteng," ujarnya di sela-sela sambutannya, Senin (2/4) siang.

Doding menyatakan, ribuan kader hingga ke akar rumput all out untuk memenangkan Gus Ipul dan Mbak Puti di Kabupaten Trenggalek. "Kita siap sampai titik darah penghabisan. Banteng Trenggalek tidak mudah dipermainkan," ungkapnya.

"Ribuan kader siap turun door to door untuk memenangkan Gus Ipul dan Mbak Puti. Kaum abangan juga ‎bekerja sama partai koalisi PKB yang memiliki basis ijo, PKS konstituen sendiri mencapai 40 ribu, Gerindra yang memiliki loyalis Pak Prabowo dan Perindo. Kita (koalisi) di sini sangat solid, hubungannya sangat baik," tambahnya.

Sudah tentu, lanjut dia, pihaknya siap mengalahkan Emil Dardak (pasangan Khofifah) ‎yang dulu diberangkatkan di Pilbup Trenggalek, yang akhirnya mengkhianati masyarakat Trenggalek.

"Dulu kita berangkatkan dari Kandang Banteng, kini kita pulangkan kembali dari kandang banteng. Emil harus kalah di Trenggalek, kita pulangkan ke Jakarta," janjinya dengan disambut riuh ribuan kader bahwa Emil merupakan penjajah di Kabupaten Trenggalek.

Sebagaimana diketahui, pada Pilbup Trenggalek 2015 lalu, Emil Dardak diusung oleh PDI Perjuangan sebagai Bupati berpasangan Nur Arifin dan memenangi kontestasi Pilbup Trenggalek. Namun, amanah yang diemban untuk 5 tahun mengabdi di Trenggalek itu pun kandas.

Emil meninggalkan jabatan Bupati demi meraih jabatan yang lebih tinggi yaitu sebagai Cawagub Jatim mendampingi Khofifah.