PDIP Banyuwangi Gelar Tahlil Kebangsaan Doakan Bung Karno dan Mbah Hasyim
Merdeka.com - Jajaran PDI Perjuangan Banyuwangi menggelar halal bihalal dan tahlil kebangsaan di Ponpes Mabadiul Ihsan, Tegalsari, Selasa malam (11/6). Acara dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Ketua DPRD Banyuwangi yang juga ketua PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara, jajaran pengurus partai berlambang banteng tersebut, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara mengatakan, halal bihalal merupakan tradisi baik untuk menjaga tali silaturahim di antara kader partai dengan masyarakat. "Mari kita saling memaafkan dan ke depan terus bergotong royong meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat," kata Made.
Made menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran partai atas kerja keras dan gotong royongnya sehingga PDI Perjuangan mampu mempertahankan kemenangan di Banyuwangi. Bahkan jumlah perolehan kursi DPRD bertambah dari 10 kursi menjadi 12 kursi.
PDIP Banyuwangi Gelar Tahlil Kebangsaan Doakan Bung Karno dan Mbah Hasyim ©2019 Merdeka.comSementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, halal bihalal tidak hanya sebagai tradisi, namun memiliki makna historis yang penting untuk rekonsiliasi nasional.
"Halal bihalal juga bagian dari turunan dari karakter gotong royong yang melekat di bangsa kita," ungkap Azwar Anas yang juga kader PDIP.
Anas kembali menyampaikan tentang munculnya istilah "halal bihalal" di Indonesia yang merupakan hasil dialog Presiden Sukarno dan salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah. Saat itu, di awal-awal kemerdekaan, situasi politik memanas. Sejumlah pemberontakan juga terjadi di beberapa daerah.
"Dalam kondisi demikian, Bung Karno lantas mengundang para ulama. Di antaranya adalah KH Wahab Chasbullah. Dari pertemuan itulah tercetus gagasan halal bihalal, karena dimaksudkan untuk menghalalkan dan menghapus dosa permusuhan di antara sesama anak bangsa ketika itu," urai Anas.
Gagasan halal bi halal tersebut, benar-benar caspleng. Para tokoh nasional yang awalnya terlibat pertentangan politik bisa bertemu dalam nuansa yang damai pada saat halal bi halal Idulfitri 1948.
PDIP Banyuwangi Gelar Tahlil Kebangsaan Doakan Bung Karno dan Mbah Hasyim ©2019 Merdeka.com"Hingga saat ini, halal bihalal tetap relevan untuk menjadi media rekonsiliasi, termasuk masa-masa saat ini," terang Anas.
Tidak sekadar halal bihalal, acara tersebut juga dirangkai dengan tahlil kebangsaan untuk mendoakan para tokoh bangsa, mulai Presiden Sukarno, KH. Hasyim Asy'ari, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Taufiq Kiemas.
"Beliau-beliau adalah tokoh bangsa yang berjuang keras merajut keindonesiaan," ujar Anas.
Anas menambahkan, acara tersebut sekaligus untuk memperingati haul mantan ketua MPR Taufik Kiemas yang wafat 8 Juni 2013 lalu.
"Pak Taufiq Kiemas berjasa dengan gagasannya untuk mendorong pemahaman terhadap 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan gagasan tersebut, Pak Taufik ingin menguraikan pentingnya menjaga NKRI dengan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara," ujar Anas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran
Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaSerunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus
Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaRayakan Raihan Adipura, Bupati Ipuk Tasyakuran Bersama Petugas Kebersihan
Sebuah penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampanye Akbar di Bantul, Anies Singgung Sosok Sultan HB IX sebagai Pemimpin Tegas dan Beretika
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri acara kampanye akbar di Lapangan Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaPDIP Siap Jadi Oposisi, Ganjar: Kami Pernah Berada di Luar Pemerintahan
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyambangi kediaman budayawan Butet Kartaredjasa di Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaDiangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965
Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Bakal Gelar Kampanye Akbar di Kandang Banteng
Prabowo-Gibran berencana melakukan kampanye akbar di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPraperadilan Gugatan Terhadap KPK karena Belum Tangkap Harun Masiku Digelar Hari Ini
Koordinator MAKI Boyamin Saiman menyampaikan pihaknya telah hadir di PN Jaksel untuk menghadiri sidang pertama gugatan Praperadilan yang dilayangkannya.
Baca SelengkapnyaMalam Pencoblosan, Prabowo Gelar Pengajian di Hambalang dan Kertanegara
Cawapres Gibran Rakabuming Raka dikabarkan mencoblos di TPS 34, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya