'PDIP aneh, Budi Gunawan tersangka lalu serang Abraham Samad'
Merdeka.com - Pertemuan antara petinggi PDIP dengan Abraham Samad jelang pilpres dinilai harus lebih dulu ditelusuri kebenarannya. Pertemuan ini juga diyakini tidak ada kaitannya dengan lembaga KPK termasuk penegakan hukum di lembaga antirasuah itu.
Direktur Pusat Kajian Antikuropsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Muchtar mengatakan, urusan PDIP dan Abraham Samad jika memang benar terjadi itu adalah urusan pribadi. Menurut dia, tidak ada kaitannya dengan KPK yang memutuskan sebuah perkara dengan kolektif kolegial.
"Ini perlu ditelusuri, perlu dibuktikan kebenarannya, ini kan baru satu pihak, Abraham Samad harus ditanya. Kalau benar pun tidak ada kaitannya, ini perilaku pribadi, KPK kan kolektif kolegial. Kalau penetapan tersangka bukan Abraham Samad yang tetapkan, tidak ada kaitannya, ini tanggung jawab pribadi Abraham," ujar Zainal saat dihubungi, Kamis (22/1).
Zainal pun merasa heran dengan sikap PDIP yang menyerang pribadi Abraham Samad. Dia mengatakan, penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka tidak bisa diartikan sebagai balas dendam orang nomor satu KPK itu.
"Orang PDIP kok aneh, kasus Budi Gunawan masalah pribadi, Budi Gunawan tersangka tidak berarti Abraham dendam. Enggak bisa gitu, karena proses penetapan tersangka di KPK kolektif kolegial. Saya enggak tahu apa maksudnya itu," terang dia.
Dia menilai, jika memang benar ada pertemuan antara PDIP dan Abraham Samad maka itu pelanggaran kode etik KPK. Namun dia tak mau menjelaskan apakah baiknya Abraham dipecat atau tidak.
"Itu urusan majelis etik," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sorang anggota KPPS di Kendal, Teguh Joko Pratikno (43) meninggal dunia saat penghitungan suara pada Rabu (14/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaSanksi peringatan terakhir DKPP kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari tidak berdampak terhadap pencalonan Gibran sebagai Cawapres.
Baca Selengkapnya