Pasutri di Bali Buat Video Porno Durasi 17 Menit dan Dijual Rp200 ribu
Merdeka.com - Pasangan suami istri (Pasutri) di Bali saat membuat durasi video porno selama 17 menit dan dijual Rp 200 ribu. Selain itu, mereka juga membuat konten-konten beraneka judul.
Mulai dari couple, prank, threesome, cuckold, bumil, busui dan juga menerangkan aturan main yang menjadi anggota di grup mereka. Hal itu, diketahui dari selebaran yang mereka buat di dalam grup telegram dengan nama 'Rate& rules VIP Grup BCF11.'
"Kalau di grup. Jadi durasi dia sampai 17 menit. Kalau membutuhkan video fullnya bisa menghubungi admin grup (Pasutri)," kata Wadir Direskrimsus Polda Bali AKBP Ambariyadi Wijaya, saat dihubungi Jumat (12/8).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
Sementara, untuk video yang di-upload di Twitter hanya berdurasi pendek sekitar satu menit. Namun, bila yang ingin memiliki video durasi panjangnya bisa langsung menghubungi admin grup atau pasutri itu sendiri dan membayarnya mulai dari Rp 150 hingga Rp 200 ribu tergantung durasi video.
"Ada, durasi satu menit itu. Kalau mau butuh full videonya bisa hubungi admin dan beda bayarannya. Dia jual itu dari Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan apakah puluhan video itu juga dijual ke situs-situs porno di media sosial. "Itu masih kita lidik untuk itu. Kalau sementara ini, dia dari tahun 2019 itu dijual ke grup (telegram) melalui Twitter," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa dalam kasus ini juga terjadi prostitusi karena waktu beradegan dengan sejumlah orang pasutri itu juga meminta bayaran.
"Dia prostitusi juga (ke) beberapa orang. Dia (melakukan) prostitusi ke bule. Kalau ojol dia tidak. Jadi, ada beberapa yang ditawarkan mau dan disuruh bayar. Ini, masih kita korek terus keterangan dari suaminya tapi tidak semua bayar. Tapi beberapa ada yang bayar juga," imbuhnya.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa semua yang terlibat dalam video porno itu akan dilakukan penyelidikan dan tentu dilakukan pemeriksaan. "Yang melakukan threesome, kita akan periksa semua. Ini masih dilakukan pendalaman," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rangkaian video mesum pasangan remaja, seorang di antaranya diduga pemain basket pria di Bali, beredar dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaBahkan, ada salah satu pemeran yang mengaku hanya dibayar Rp500.000 usai main film porno.
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa melalui kuasa hukumnya menyatakan pikir-pikir.
Baca SelengkapnyaSudah 120 film diproduksi oleh mereka. Mereka mematok harga untuk yang ingin berlangganan.
Baca SelengkapnyaBelasan juta itu dikantongi para pemeran untuk sekali pembuatan film atau satu judul film.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap bisnis video gay anak atau video gay kids (VGK) di media sosial. Dua tersangka ditangkap, termasuk seorang remaja.
Baca SelengkapnyaWadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar mengatakan, merupakan admin dari sejumlah grup yang berisikan video porno
Baca SelengkapnyaPria asal Bekasi ini ditangkap terkait kasus dugaan penjualan video porno anak dibawah umur.
Baca SelengkapnyaMembongkar praktik Wahyu, polisi menyamar dan berkomunikasi dengan akun tersebut. Dia menawarkan tarif Rp1,5 juta.
Baca Selengkapnya