Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasukan Gerilya Istimewa, pasukan elite TNI eks tentara Jepang

Pasukan Gerilya Istimewa, pasukan elite TNI eks tentara Jepang Rahmat Shigeru Ono. ©repro dok keluarga

Merdeka.com - Semasa perang kemerdekaan, TNI pernah memiliki pasukan elite bernama Pasukan Gerilya Istimewa. Seluruh anggotanya adalah mantan tentara Jepang yang memihak Indonesia.

Adalah Abdul Rahman Tatsuo Ichiki yang mengusulkan pada Komandan TNI di Jawa Timur, Kolonel Sungkono mengenai usulan pasukan istimewa ini. Usulan itu disetujui, eks tentara Jepang yang tersebar di dalam pasukan lain dikumpulkan menjadi satu. Tercatat jumlahnya 28 orang. Rahmat Shigeru Ono ikut menjadi anggota PGI.

Kisah hidup Ono kemudian dituliskan menjadi buku oleh Eiichi Hayashi. Di Indonesia buku ini berjudul Mereka Yang Terlupakan, Memoar Rahmat Shigeru Ono. Diterbitkan Ombak tahun 2011.

Komandan pertama PGI adalah Arif Tomegoro Yoshizumi, sementara Ichiki menjadi wakilnya. Namun dalam sebuah pertempuran, Yoshizumi tertembak dan tewas di Blitar.

Ichiki kemudian memimpin pasukan elite itu berkali-kali menyerang pos Belanda. Dalam sebuah serangan tanggal 30 Agustus 1948 di Pajaran, mereka berhasil menghancurkan sebuah pos Belanda. 20 Prajurit Belanda tak ada yang selamat. Sementara sama sekali tak ada korban di pihak PGI.

Serangan-serangan berikutnya juga menghasilkan kemenangan gemilang. PGI juga dipercaya membantu melatih dan menyusun strategi pasukan-pasukan lain yang berada di kaki Gunung Semeru. Nama mereka harum karena prestasi.

Hal ini membuat marah Belanda. Mereka selalu memburu pasukan elite ini. Pasukan Belanda keluar masuk kampung mencari orang Jepang. Untungnya tak ada seorang pun yang berhasil ditangkap.

Saat bertugas di PGI inilah Rahmat Shigeru Ono kehilangan lengan kirinya. Tanggal 27 September 1948, Rahmat Ono mencoba mengutak-atik tekidanto atau pelontar granat. Karena peluru asli habis, Rahmat Ono mencoba mencari penggantinya. Namun ternyata peluru tekidanto meledakkan tangan kiri Rahmat hingga terpaksa diamputasi.

Rahmat Ono tak pernah menyesal. Dia bahkan sudah siap berkorban nyawa untuk Indonesia.

"Saya sudah putuskan rela mati untuk kemerdekaan Indonesia. Saya masih punya satu tangan lagi, jadi masih bisa memakai tangan ini. Saya akan selesaikan tujuan saya sampai akhir atau sampai benar nyawa saya hilang untuk memberikan yang telah dijanjikan oleh Tanah Air saya," ujar Ono dalam buku hariannya.

Saat terbaring sakit itulah Rahmat Ono menerima kabar pahit. Salah satu tokoh PGI, Hasan Toshio Tanaka memutuskan keluar. Tanaka yang berasal dari Kenpetai (polisi militer Jepang) merasa Abdul Rahman Tatsuo Ichiki tak pantas memimpin PGI.

Ichiki memang hanya seorang penerjemah, dan bukan anggota militer. Tapi kemampuan tempur dan intelijen Ichiki sebenarnya tak kalah dengan tentara Jepang lain. Ichiki juga memiliki kepemimpinan dan kecerdikan tinggi. Rahmat Ono selalu menganggap Ichiki sebagai gurunya.

Pria gagah berani ini gugur dalam sebuah pertempuran di Dampit, Malang Selatan. Jenazahnya ditemukan di tebing sebuah jurang. Dia dimakamkan secara Islam dan didoakan seluruh penduduk desa.

"Papi datang mengunjungi makam tersebut hampir setiap tahun. Akhirnya tulang belulang Pak Abdul Rahman dibawa kembali ke Jepang. Mimpi Papi semasa hidup adalah membangun monumen di sana untuk menghormati komandannya. Tapi belum disetujui," kata putri dan putra Rahmat Ono, Erlik Ono dan Agoes Soetikno Ono saat berbincang dengan merdeka.com.

Sisa-sisa Pasukan Gerilya Istimewa kemudian dilebur dalam Pasukan Untung Suropati (PUS-18). Yang menarik, seharusnya mereka bernama PUS-17 sesuai urutan kesatuan. Tapi banyak eks Tentara Jepang yang menolak.

"Angka 7 dalam Bahasa Jepang shinci, mengandung kata shi yang artinya mati. Akhirnya pimpinan TNI setuju dan menggantinya dengan angka 18," kisah Rahmat Ono.

Pasukan Untung Surapati 18 ini kembali menorehkan banyak prestasi di medan pertempuran. Pimpinan TNI di Malang mengakui jasa-jasa mereka sangat banyak dalam perang kemerdekaan.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jarang Terjadi, Sosok Jenderal TNI ini 5 Kali Jabat Panglima

Jarang Terjadi, Sosok Jenderal TNI ini 5 Kali Jabat Panglima

Berikut sosok Jenderal TNI yang menjabat sebagai Panglima sebanyak lima kali.

Baca Selengkapnya
Jokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Segini Gaji dan Tunjangan Bakal Diterima Setiap Bulan

Jokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Segini Gaji dan Tunjangan Bakal Diterima Setiap Bulan

Besar gaji pokok yang diterima semua menteri yang menjabat yakni Rp5.040.000 per bulan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.

Baca Selengkapnya
Pegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak

Pegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak

Pegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Sebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!

Sebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!

Keduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya