Pastikan Mutu Perikanan, BKIPM Sidak 3 Pasar di Banda Aceh
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Aceh bersama sejumlah pihak melakukan sidak produk perikanan di tiga lokasi yaitu PPS Kutaraja, Pasar Peunayong dan Pasar Seutui Kota Banda Aceh. Kegiatan ini dalam rangka penerapan INPRES 01 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi produk perikanan yang beredar di pasaran domestik, dalam rangka mendukung penyediaan pangan sehat untuk peningkatan gizi masyarakat. Parameter yang diuji yaitu kandungan residu berbahaya berupa formalin organoleptik, serta uji mikrobiologi (E.Colli, Salmonella) serta penghitungan ALT (angka lempeng total) terhadap produk perikanan yang diambil sampelnya," kata Kepala BKIPM Aceh Diky Agung Setiawan, Jumat (14/12).
Selain itu dilakukan juga penilaian terhadap sarana prasarana, serta sanitasi dan kebersihan sesuai yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan BKIPM Nomor 9 tahun 2018.
Diky berharap, kegiatan yang rutin digelar 3 bulan sekali ini dapat menurunkan resiko buruk akibat mengonsumsi ikan.
Untuk hasil kegiatan pada triwulan 1-3, secara umum tidak ditemukan produk yang menggunakan formalin serta hasil uji mikrobiologi masih dalam tahap toleransi. Untuk hasil periode ke-4 masih menunggu hasil uji laboratorium.
"Setelah melakukan evaluasi kegiatan, BKIPM seluruh Indonesia mendapat alokasi tambahan anggaran untuk kegiatan pengawasan Inpres 01 tahun 2017 ini, hal tersebut merupakan bentuk komitmen KKP untuk penjaminan produk perikanan domestik agar tetap terjamin mutu dan keamanannya," lanjutnya.
Sejumlah pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah DKP Aceh, Disperindag Aceh, BPPOM Aceh, DKP Kota Banda Aceh, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani Aceh Sambut Gembira serta Terima Kasih Atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Pemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Pasokan Beras Aman hingga Lebaran Idulfitri 2024
Pemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaAkal-akalan Kementerian Kemas Ulang Produk Impor Jadi Produk Dalam Negeri, Bakal Dapat Sanksi dari Menko Luhut
Luhut meminta BPKP untuk melakukan audit dan tidak segan untuk melaporkan temuan kepada Kepala Negara.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaAsrama Polisi di Aceh Besar Terbakar
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya