Pasrah Salah Skenario Bunuh Yosua, Sambo: Maaf Kalau Tak Sesuai Keterangan & Fakta

Merdeka.com - Suara Ferdy Sambo mendadak pelan saat mengakui kesalahannya merancang skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Momen itu terjadi saat hakim ketua Wahyu Iman Santosa penasaran apa yang di pikiran Sambo sampai berniat menembak Yosua.
"Apa alasan saudara sampai harus membuat skenario seperti ini. Di dalam benak saudara sampai membuat skenario tembak menembak itu apa alasannya?" tanya hakim, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
"Saya memang salah Yang Mulia," ucap Sambo dengan nada pelan dan langsung ditimpali hakim.
"Bukan, saya nanya dulu. Salah, nanti dulu, apa alasan saudara sampai terpikir untuk membuat skenario tembak menembak," ujar Hakim bertanya kembali.
Sambo membeberkan alasannya berlindung di balik Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.
"Apa alasan saudara sampai membuat skenario, berpikir di dalam benak saya, bahwa harus terjadi tembak menembak?" tanya Wahyu.
"Karena di pengalaman dinas saya, di Perkap (Nomor) 1 (Tahun) 2009 tentang penggunaan senjata api itu, Yang Mulia, yang bisa menyelamatkan anggota dalam kontak tembak itu adalah dalam rangka melindungi diri sendiri dan orang lain Yang Mulia," jawab Sambo.
Setelah mendengar jawaban Sambo, Hakim Wahyu langsung menegur dan meminta Sambo memberikan kesaksian jujur. Hakim menilai keterangan Ferdy Sambo dinilai tidak masuk akal.
"Di sini saudara diperiksa sebagai saksi, belum sebagai terdakwa. Tapi cerita saudara merupakan rangkaian yang dilakukan oleh para terdakwa," kata Hakim Wahyu.
"Dari tadi saya perhatikan, cerita saudara enggak masuk di akal, dengan bukti-bukti yang ada enggak masuk di akal," sambung Wahyu.
Meski telah ditegur hakim, Sambo tetap kukuh atas kesaksiannya.
"Sangatlah janggal keterangan saudara dengan fakta-fakta yang ada, saya selalu katakan saya tidak perlu pengakuan. Tapi karena saudara di sini disumpah tolong ceritakan apa adanya coba saudara jawab mengenai keraguan saya?" tanya hakim.
"Itulah keterangan, yang saya berikan di bawah sumpah ini Yang Mulia. Saya minta maaf kalau itu tidak sesuai dengan keterangan dan fakta pendapat Yang Mulia," ujar Sambo.
Mendengar pertanyaan itu, Majelis Hakim menatap dan Sambo mencecar kembali soal alasannya membangun skenario tembak menembak dan yakin bisa membebaskan Bharada E. Dijawab kembali dengan nada rendah Sambo, sambil minta maaf.
"Kemudian, saudara mengatakan alasan tembak menembak karena bisa melepaskan Richard iya kan?" tanya hakim.
"Iya yang mulia" singkat Sambo.
"Dan saudara percaya diri untuk melakukan skenario itu?" cecar Hakim.
"E, itu kesalahan saya yang mulia," ucap Sambo dengan nada rendah.
Sekali lagi, Majelis Hakim sontak menegur agar Sambo tidak menjawab dengan jawaban pengakuan kesalahan. Namun dengan keterangan fakta peristiwa yang dia ketahui.
"Bukan nanti dulu, saudara kan percaya diri. pada saat saudara melakukan hal itu. Saudara menghubungi Karo Provos dan KaroPaminal? siapa lagi?" tanya hakim.
"Setelah itu saya hubungi kasubdit di Bareskrim tapi karena yang bersangkutan ada di Medan sehingga dia meminta menghubungi salah satu Kanit AKBP Ari Cahya," ujar Sambo.
"San saya menyampaikan harus dilakukan olah TKP, kemudian saya meminta untuk menghubungi polres (Metro Jakarta Selatan)," ujar Sambo kembali.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya

Dampingi Tribrata Wisuda Akpol, Ini Sosok Daden Miftahul Haq Eks Ajudan Ferdy Sambo yang Curi Perhatian
Dampingi Tribrata wisuda Akpol, ini sosok Daden Miftahul Haq eks ajudan Ferdy Sambo.
Baca Selengkapnya

Jalani Wisuda Tanpa Ayah Ibu, Simak Perjalanan Anak Ferdy Sambo Masuk Akpol hingga Lulus
Selasa (28/11), Tribrata Putra Sambo mengikuti Wisuda Prajurit Bhayangkara Polri tanpa ayah ibu.
Baca Selengkapnya

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok
ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca Selengkapnya

Fakta Sosok Kiki Fatmala, Melejit Usai Bintangi 'Si Manis Jembatan Ancol' hingga Berjuang Melawan Kanker Paru-Paru Stadium 4
Kiki Fatmala populer usai bintangi sinetron Si Manis Jembatan Ancol sebagai hantu cantik bernama Mariam.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya

Mengenang Satu Tahun Bencana Gempa Cianjur 'Alhamdulillah' Kondisi Rumahnya Megah-megah
Usai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca Selengkapnya

Jenderal Bintang Dua Polisi Diapit Dua Perwira Muda Anak Mantan Kapolri
Bukan sosok sembarangan, dua perwira yang mengapit jenderal bintang dua Polri ini merupakan putra mantan Kapolri.
Baca Selengkapnya