Pasien Positif Covid-19 di Yogyakarta Bertambah 12 Orang
Merdeka.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu, bertambah 12 orang dengan dua di antaranya meninggal dunia.
"Lonjakan angka hari ini merupakan akumulasi uji laboratorium sebelumnya yang belum keluar," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (25/3).
Dia menjelaskan pengujian spesimen swab pasien di DIY dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Meski demikian, BBTKLPP Yogyakarta sempat mengalami kekosongan bahan baku uji spesimen dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik mendeteksi mikroorganisme tertentu secara cepat di dalam tubuh.
"BBTKLPP sempat mengalami kekosongan primer yang menjadi salah satu bahan baku uji PCR," kata Ditya.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menyebutkan 12 pasien baru itu berdomisili di DIY dan luar DIY, yaitu dua pasien berasal dari Kecamatan Bambanglipuro dan Kasihan (Bantul), enam pasien berasal dari Kecamatan Depok, Ngemplak, Gamping, Ngaglik, dan Kalasan (Sleman), satu pasien dari Wates (Kulon Progo), satu pasien dari Ponjong (Gunung Kidul), satu pasien dari Umbulharjo (Kota Yogyakarta), serta satu pasien dari Kebumen, Jawa Tengah.
Sebanyak dua di antara 12 pasien baru itu, meninggal dunia, yaitu satu pasien laki-laki berusia 69 tahun berasal dari Sleman dan satu lainnya laki-laki berusia 54 tahun berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Total data PDP yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan swab) di DIY hingga Rabu ini 115 orang. Dari jumlah tersebut, 33 orang dinyatakan negatif corona, 18 orang positif di mana sembuh satu orang, meninggal tiga orang, sedangkan yang masih menunggu hasil 64 orang di mana dua di antaranya telah meninggal.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemda DIY telah meminta Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-DIY lebih mewaspadai munculnya para pendatang atau pemudik dari luar daerah.
"Para pendatang juga sudah diberikan edukasi untuk isolasi mandiri (14 hari), dan apabila ada gejala agar ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya