Pasien Covid-19 Penghuni Flat Isolasi RSD Wisma Atlet Berkurang
Merdeka.com - Jumlah pasien COVID-19 tanpa gejala yang menggunakan flat isolasi Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, pada Minggu (29/11) tercatat 1.274 orang, berkurang 134 orang dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam siaran pers Komando Gabungan memerinci, pengguna flat isolasi di Tower 4 dan 5 RSD Wisma Atlet terdiri atas 693 pria dan 581 perempuan.
Ia juga menjelaskan bahwa pada Minggu masih ada 2.257 pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang yang menjalani rawat inap di Tower 6 dan 7 RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Semula (pada Sabtu) 2.253 orang, (jadi) bertambah empat orang," kata Aris.
Aris mengatakan bahwa sejak RSD Wisma Atlet resmi beroperasi pada 23 Maret 2020 sampai sekarang ada 27.954 pasien yang tercatat menggunakan layanan rumah sakit darurat tersebut dan 25.209 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Sedangkan jumlah total pasien COVID-19 tanpa gejala yang menggunakan flat isolasi RSD Wisma Atlet sejak mulai dioperasikan pada 21 September 2020 sampai sekarang tercatat 16.507 orang dan 15.548 orang di antaranya sudah dinyatakan bebas dari COVID-19.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya