Merdeka.com - Pasca-penyerbuan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang menewaskan empat tahanan, banyak penghuni lain mengalami trauma. Pihak Lapas terus berupaya mengembalikan kondisi mental mereka agar tetap mendapatkan rasa aman.

Salah satunya, bagi tahanan nasrani mendapatkan bimbingan dari pendeta di seluruh Yogyakarta. Pendeta dari Gereja Kristen Indonesia, Rima Matruty mengatakan, pasca-insiden itu tentunya banyak warga binaan di Lapas Cebongan yang kondisi mentalnya menurun. Terlebih kejadian itu sampai menewaskan empat tahanan.

"Kita mencoba memberikan bimbingan, lebih spesifiknya pencerahan rohani agar mereka tetap kuat," kata Rima usai memberikan pencerahan di Lapas Cebongan, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Selasa (26/3).

Rima menambahkan, tahanan di Lapas sedianya akan diberikan pencerahan selama tiga pekan ke depan. Selain itu, tahanan umat kristiani ini juga diajak berdoa bersama agar dapat mengambil hikmah dari kejadian ini.

Selain melakukan ibadah dan doa bersama, para pendeta juga memberikan bimbingan konseling, dinamika kelompok, dan beberapa game yang berisi firman-firman Tuhan kepada 45 tahanan, termasuk dua tahanan yang saat itu satu ruangan dengan empat korban di Blok Anggrek nomor 5 A.

"Kami berharap agar kondisi mental mereka segera pulih," ujar sang pendeta.