Para pecinta alam diminta lestarikan Gunung Kerinci
Merdeka.com - Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang berpusat di Kerinci menggelar kemah pelatihan konservasi lingkungan untuk kalangan pelajar dan para aktivitis pecinta alam. Hal ini guna menumbuhkembangkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan.
"Mengingat semakin menipisnya kesadaran pelestarian lingkungan dewasa ini ditambah telah terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan pergeseran atau perubahan iklim maka pihak TNKS wilayah I Kerinci menggelar kemah pelatihan konservasi lingkungan bagi kalangan pelajar dan remaja pecinta alam," kata Andok Desvia, instruktur kegiatan kemah konservasi pelajar dan pencinta alam TNKS di Jambi, Selasa (9/7).
Dia mengatakan kemah tersebut telah diadakan selama dua hari di posko TNKS di kaki Gunung Kerinci (2-3 Juli) yang diikuti oleh puluhan pelajar dan para pecinta alam dari berbagai sekolah dan komunitas yang ada di Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
"Dalam kegiatan itu para peserta tidak hanya berkemah, tapi juga diberi pembekalan wawasan secara teoritis oleh para instruktur dari TNKS, serta juga dilengkapi dengan pelatihan patroli lingkungan bersama jajaran Polhut," ungkap Andok.
Pada patroli yang digelar di kaki gunung Kerinci para pelajar sempat menyaksikan langsung kondisi lapangan tentang kerusakan hutan dan aktivitas masyarakat yang terbilang riskan merusak keberadaan alam lingkungan gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera.
"Pada sesi patroli langsung ke lapangan itu, para peserta dan Polhut sempat beberapa kali mencegat aktivitas tidak prolingkungan yang dilakukan warga seperti aktifitas perburuan dan menjerat atau memikat burung di dalam hutan TNKS sekitar Gunung Kerinci," ungkap Andok.
Pada saat itu, para pemburu atau pemikat burung langsung diberikan wejangan serta peringatan oleh Polhut TNKS dan para peserta untuk tidak lagi melakukan tindakan perburuan atau memikat burung-burung liar yang hidup di habitat aslinya dalam hutan TNKS tersebut.
"Polhut TNKS belum memberi tindakan hukum kepada masyarakat yang kedapatan menjerat satwa burung TNKS tersebut, melainkan hanya memberi peringatan keras untuk tidak mengulangi perbuatannya yang dapat mengancam kelestarian satwa dalam TNKS tersebut," katanya.
Ia menilai bahwa dewasa ini tingkat kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian lingkungan dan alam terus semakin terdegredasi disebabkan berbagai faktor seperti faktor pengetahuan dan kesadaran, faktor pendidikan, faktor hukum, dan faktor ekonomi.
"Karena itulah TNKS menggelar kegiatan yang bertema "Penggalangan kekompakan dan kebersamaan jiwa generasi muda yang konservasionis" agar secara terpadu dapat meningkat kesadaran dan kepedulian lingkungan di tengah masyarakat," tegas Andok.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaDesa ini sebelumnya terkenal sebagai titik jalur pendakian Gunung Merbabu
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaDi luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam wisata Temanggung menawarkan pesona yang memukau bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaGunung Ireng juga memiliki potensi wisata edukatif dan budaya yang layak diperhatikan.
Baca Selengkapnya