Merdeka.com - Tim Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menemui Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/8). Tim Pansel yang datang tersebut yakni Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti, Wakil Ketua Enny Nurbaningsih dan seorang anggota Yenti Ganarsih.

Destry mengatakan, kedatangan mereka guna meminta hasil penelusuran rekam jejak 48 calon pimpinan KPK yang bakal diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Destry, selain berkompeten dibidangnya, rekam jejak juga sangat penting untuk menjadi pimpinan KPK.

"Orang berkompeten, tetapi kalau cacat hukum integritas dipertanyakan. Kita punya pimpinan perfect, tetapi ada catatan yang mengganjal, buat apa memilih calon itu kalau akhirnya timbulkan permasalahan, ganggu efektivitas institusi," kata Destry di Bareskrim Mabes Polri, Jaksel, Selasa (11/8).

Destry mengatakan, hasil penelusuran rekam jejak oleh Bareskrim terhadap puluhan kandidat pimpinan KPK ini akan menjadi bahan pertimbangan tim Pansel untuk memilih mereka guna menentukan yang lolos dan maju tahap selanjutnya. Destri berharap semua kandidat bersih dari dugaan kasus tindak pidana.

"Yang kami inginkan adalah semua calon yang diseleksi ini clear anda clean?.? Mudah-mudahan dari semua ini, delapan orang yang akan kami ambil bersih," ujarnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso menyampaikan, pihaknya telah menyelesaikan penelusuran rekam jejak 48 calon komisioner KPK yang diminta tim Pansel tersebut.

"Kami sudah sampaikan data-data tersebut kepada tim Pansel, bukan kepada khalayak. Kami sudah berikan rekomendasi juga atas 48 calon komisioner KPK tersebut," katanya.