Panic Buying Diduga Jadi Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Riau
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar mengumpulkan produsen dan distributor minyak goreng. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di Riau. Bahkan, Pemprov Riau juga berkoordinasi dengan Polda Riau untuk mengawasi bisnis minyak goreng tersebut.
"Pak Gubernur Riau sangat serius memperhatikan kuota dan kelangkaan minyak goreng. Bahkan telah meninjau langsung ke sejumlah ritel modern. Kami Disdagkop UKM juga telah cek langsung mendatangi sejumlah pasar tradisional," kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Riau, Taufik OH, Kamis (17/2).
Dalam rapat tersebut, dia mengungkapkan, Syamsuar meminta produsen minyak goreng agar bisa membantu pemerintah dan memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil serta masyarakat yang sangat membutuhkan minyak goreng.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana nasi goreng miskin dijual? Sebuah warung di wilayah Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjual menu nasi goreng yang unik.
-
Dimana nasi goreng mudah ditemukan? Hal ini dibuktikan dari nasi goreng yang mudah ditemukan di mana-mana, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima.
-
Dimana toge goreng dijual? Ada banyak spot menyantap toge goreng di Kota Hujan tersebut. Mengutip YouTube Street Foods Village, salah satu tempat yang menyediakan menu toge goreng adalah di Warung Ibu Rum Berkah, kawasan rest area Gunung Mas, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Lalu tempat lainnya terdapat lapak milik Haji Gebro di Pasar Anyar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana kentang goreng dijual? Coba ingat kembali ketika kamu membeli kentang goreng di café maupun restoran cepat saji yang menyuguhkan kentang goreng renyah namun masih terasa kentangnya dibandingkan kentang goreng hasil gorengan sendiri, biasanya akan cukup berbeda.
"Kami membahas kelangkaan dan jumlah stok minyak goreng di Riau. Pihak produsen dan distributor melaporkan kepada Gubernur Riau, bahwa jumlah kuota minyak goreng di Riau tidak ada pengurangan. Jumlah kuotanya tetap sama dengan yang dilakukan selama ini. Tidak ada pengurangan. Kelangkaan ini mungkin diakibatkan karena adanya kebutuhan masyarakat yang panic buying," jelasnya.
Taufik mengakui, masih ada stok kosong di sejumlah ritel dan pasar tradisional. Namun, ada juga ritel dan pasar tradisional yang masih menyediakan stok minyak goreng.
"Untuk mencermati dan antisipasi kelangkaan itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Riau. Kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak distributor dan Bulog untuk mengevaluasi ketersediaan kuota di pasaran," ujarnya.
Selain itu, Pemprov Riau juga telah minta kepada ritel modern melalui asosiasi Aprindo, untuk mensupplay kebutuhan-kebutuhan minyak goreng.
"Memang setelah minyak goreng masuk ke ritel selalu langsung habis. Untuk itu kami imbau kepada masyarakat jangan sampai panic buying. Produsen dan Distributor tetap melakukan pendistribusian seperti biasa. Tapi sekarang yang dirasakan konsumsi sangat tinggi, cepat sekali habisnya, masuk pagi lalu siang langsung habis stoknya," tukasnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng,Taufik mengimbau kepada masyarakat jangan menyetok secara berlebihan.
"Secara analisa kebutuhan minyak goreng di rumah tangga untuk satu minggu sebanyak 6 liter. Jadi jangan panic buying menstok minyak goreng berlebihan," tutupnya.
Untuk daerah di kabupaten atau kota, Taufik berharap kepada dinas terkait agar dapat mengawasi implementasinya di lapangan agar pemerataan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat dapat terjamin.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaPolri memastikan untuk stok beras di beberapa daerah masih aman.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaStok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur langka.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca Selengkapnya