Panglima TNI ungkit Australia aktor proxy war lepasnya Timor Timur
Merdeka.com - Indonesia di hadapkan pada potensi konflik dan perang yang dipicu berbagai persoalan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mengingatkan sekaligus meminta semua pihak mewaspadai perang tanpa bentuk atau istilahnya proxy war.
Dalam perang ini lawan dan kawan tidak lagi terlihat. Perang seperti ini didesain oleh aktor yang tak kasat mata. Indonesia pernah terlibat dalam proxy war.
"Proxy war pernah terjadi di Indonesia dan Indonesia kalah. Yakni saat lepasnya Timor Timur dari bumi Indonesia. Peran negara asing yakni Australia menjadi aktor dalam proxy war tersebut, tujuannya untuk memecah belah bangsa kita," ujar Gatot saat memberikan kuliah umum bela negara di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (11/8).
Tidak hanya proxy war, Indonesia juga dihadapkan pada potensi konflik dan perang disebabkan perebutan energi dan pangan di masa mendatang. Sumber energi fosil dan pangan pada 2043 diperkirakan semakin menipis bahkan cenderung habis.
"Sebanyak 12,3 miliar penduduk dunia nanti akan berebut energi dari negara equator yang kaya sumber daya alam sebagai pengganti energi fosil," katanya.
Gatot menguraikan, pusat konflik saat ini terjadi di negara-negara kaya minyak. Perang yang terjadi di sejumlah negara dewasa ini berlatar belakang perebutan energi. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun, bisa menjadi tempat konflik akibat perebutan energi.
"Dari 12,3 miliar penduduk dunia pada tahun 2043, 9,8 miliar di antaranya hidup di luar negara equator. Mereka akan berbondong-bondong mencari sumber pangan dan sumber energi lain ke negara equator. Indonesia punya sumber energi alam paling besar. Perang pangan dan ekonomi menjadi ancaman nyata bagi kita," ucapnya.
Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa menjadi petaka jika tidak dipertahankan dan dikelola dengan baik. "Presiden Soekarno dan Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan. Jika tidak waspada maka di masa mendatang, Indonesia bukan lagi milik Bangsa Indonesia," tegasnya.
Untuk menghadapi semua itu, Gatot meminta rakyat Indonesia mandiri. Negeri ini memiliki modal geografi dan demografi. Negara agraria dan laut yang bisa diolah untuk menjadi negara maritim dan dikelola oleh rakyat dan ditujukan untuk rakyat.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi Depan Jokowi, Panglima TNI Ungkap Strategi Baru Atasi Konflik di Papua Bentuk Koops Habema
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tantang Timnas Indonesia Kalahkan Australia: Besok Menang, Kita Bicara Bonus
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di babak 16 Piala Asia
Baca SelengkapnyaIni Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera
Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaDebat Capres: Ganjar Ingin Bangun Rudal Hipersonik dan Senjata Otonom, Dananya 2 Persen dari PDB
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya