Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panglima: TNI tak mentolerir provokasi dan politisasi SARA!

Panglima: TNI tak mentolerir provokasi dan politisasi SARA! Panglima TNI di acara silaturahmi BPP OI. ©puspen TNI

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan kepada anggotanya tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, ras dan golongan. Menurutnya, TNI harus berdiri tegak di atas semua golongan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

"Sebagai alat negara, TNI tidak mentolerir gerakan-gerakan ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi SARA. TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," tegas Gatot Panglima TNI.

Gatot menyampaikan ini kepada seluruh prajurit pada acara silaturahmi BPP OI dengan TNI tahun 2016 di GOR Heroik, Grup-1 Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10).

panglima tni di acara silaturahmi bpp oi

Panglima TNI di acara silaturahmi BPP OI ©puspen TNI

panglima tni di acara silaturahmi bpp oi

Panglima TNI di acara silaturahmi BPP OI ©puspen TNI

Gatot menyatakan TNI tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta selalu membela ideologi negara. "TNI akan mengerahkan apapun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinekaan," katanya.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi telah memberikan amanat kepada TNI agar memegang teguh jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. TNI juga diperintah agar menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan, menjaga persatuan Indonesia serta Kebhinneka Tunggal Ika.

"TNI harus terus berada dalam garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhineka Tunggal Ika," tegas mantan Pangkostrad itu.

Gatot menekankan kepada seluruh prajurit agar selalu bersama rakyat dalam menegakkan persatuan NKRI. "Tegakkan kesatuan komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Para panglima dan komandan titip prajuritmu, mereka adalah anak-anakku, pimpin mereka dengan segenap hati dan pikiranmu," tegasnya.

panglima tni di acara silaturahmi bpp oi

Panglima TNI di acara silaturahmi BPP OI ©puspen TNI

panglima tni di acara silaturahmi bpp oi

Panglima TNI di acara silaturahmi BPP OI ©puspen TNI

Gatot kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum dan menghimbau masyarakat untuk selalu berpikir cerdas dalam rangka menjaga keutuhan bangsa. "Kita adalah negara berdasarkan Pancasila, siapa pun yang bersalah serahkan kepada aparat hukum, Kepolisian Republik Indonesia, jangan semau-maunya bertindak sendiri, karena ada proses hukumnya," pesan Gatot.

Gatot mengatakan bahwa TNI selalu siap untuk mengantisipasi segala upaya dan kegiatan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan NKRI. "TNI all out dan siap mengerahkan kekuatan, termasuk saya, TNI siap setiap saat selama 24 jam. TNI siap BKO kan pasukan kepada Polri, kita berada di belakang dan Polri di depan," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Wakabin Letjen TNI (Purn) Torry Djohan Banguntoro, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Para Asisten Panglima TNI, Dankormar Mayjen TNI (Mar) RM Trusono, Dan Korps Phaskas Marsda TNI Adrian Wattimena, Danjen Kopassus Brigjen TNI Madsuni dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena

6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena

Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Sosok Mantan Panglima TNI Ini Jadi Mentor Ganjar Jelang Debat Capres Tema Pertahanan

Sosok Mantan Panglima TNI Ini Jadi Mentor Ganjar Jelang Debat Capres Tema Pertahanan

Ganjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal

15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal

Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks

Baca Selengkapnya
Sosok Serda Fajar Persada, Anggota TNI Ganteng & Pintar Mengaji Bikin Hati Bergetar

Sosok Serda Fajar Persada, Anggota TNI Ganteng & Pintar Mengaji Bikin Hati Bergetar

Bukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral

Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral

Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya