PAN: Tenda VIP SBY tidak membawa berkah, justru merepotkan
Merdeka.com - Untuk mengunjungi korban bencana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal memakai tenda VIP seharga Rp 15 miliar. Pasalnya, pengusulan tenda VIP presiden tersebut telah disetujui oleh Komisi VIII DPR.
Namun tenda mewah untuk SBY tersebut segara menuai pro dan kontra. Sebuah tenda seharga Rp 15 miliar tersebut dinilai hanya pemborosan.
"Menurut saya berlebihan. Presiden tentu tidak menginginkan perlakuan khusus dengan tenda yang super mahal seperti itu. Karena kedatangan presiden ke suatu lokasi bencana semestinya membawa berkah bukan malah merepotkan," kata wakil Sekretaris Jenderal PAN Teguh Juwarno kepada wartawan, Jakarta, Selasa (18/9).
Menurutnya, selama ini tenda-tenda BNPB sudah sangat memadai kalau sekedar untuk keperluan menyambut kedatangan presiden di lokasi bencana.
"Karena toh hanya sebentar. Yang harus diprioritaskan kan korban bencana, bukan malah menambah kerepotan dan menimbulkan tambahan beban anggaran yang bukan untuk korban. Ini soal skala prioritas dan sikap mental sederhana yang seharusnya dikembangkan. Saya yakin presiden juga tidak menginginkan diperlakukan seperti itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi VIII DPR akhirnya menyetujui tenda Rp 15 miliar untuk SBY. Menurut Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziyah, anggaran pengadaan tenda darurat BNPB tersebut diambil dari anggaran tahun 2012 yang merupakan peralihan dari anggaran saranan dan prasarana sebesar Rp 55 miliar.
"Diambil dari anggaran 2012 sebesar Rp 55 miliar. Bukan tenda-tenda pramuka, bisa berbentuk kontainer," kata Ida kepada wartawan di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (18/9).
Tenda darurat senilai Rp 15 miliar tersebut, sebagai sarana untuk memastikan keamanan presiden saat peninjauan lokasi bencana. Mengingat selama ini, setiap berkunjung ke lokasi bencana, penyambutan presiden hanya ala kadarnya.
"Itu dalam kondisi Indonesia dalam bencana, dalam kategori yang dibutuhkan," lanjutnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSelain Prabowo, Ini Daftar Purnawirawan TNI Sandang Gelar Jenderal Kehormatan Bintang Empat
Sebelumnya, ada deretan pensiunan TNI yang telah lebih dulu mendapat gelar jenderal kehormatan.
Baca SelengkapnyaDilaporkan Usai Serang Prabowo Soal Lahan, Anies: Kita Serahkan Kepada Bawaslu
"Sebagai warga negara tentu berhak melaporkan. . Kami serahkan kepada Bawaslu," tuturnya," kata Anies
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima
Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnya