Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Masih Diskusikan Pemberian Dua Dosis Vaksin Johnson & Johnson

Pakar Masih Diskusikan Pemberian Dua Dosis Vaksin Johnson & Johnson Suntik vaksin dosis kedua. ©2021 Merdeka.com/foto: pixabay.com

Merdeka.com - Sejumlah pakar vaksin internasional masih mendiskusikan terkait pemberian dua dosis vaksin Johnson & Johnson untuk mengukur tingkat perlindungan bagi para penerima.

"Indonesia beberapa hari lalu (11 September 2021) menerima kedatangan vaksin Johnson & Johnson, yang sudah mendapat 'Emergency Use Listing' (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 'Emergency Use Authorization' (EUA) dari Badan POM dan diberikan hanya satu kali, sehingga dianggap punya kelebihan karena lebih praktis dengan satu kali suntikan saja," kata Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (22/9).

Tjandra mengatakan pada pertemuan sejumlah pakar vaksin internasional yang berlangsung Selasa (21/9) malam, dibicarakan sejumlah hasil penelitian tentang pemberian dua dosis vaksin Johnson & Johnson.

Pada saat yang sama, kata Tjandra, pimpinan perusahaan produsen vaksin Johnson & Johnson memberi keterangan pers bahwa dua dosis vaksin produksi mereka memberi proteksi sampai 94 persen untuk mencegah seseorang tertular dan sampai bergejala.

"Angka ini sepadan dengan angka proteksi dari vaksin Moderna atau Pfizer yang memang diberikan dua dosis. Pihak produsen juga menyampaikan bahwa tambahan dosis kedua vaksin Johnson & Johnson akan meningkatkan imunitas sangat baik dan juga melindungi dari infeksi yang amat berat," kata Tjandra.

Menurut Tjandra, pihak produsen menyampaikan bahwa pemberian satu kali vaksin tersebut dapat menghasilkan respons imun yang kuat dan juga menimbulkan memori kekebalan dalam waktu lama. "Bila booster kedua diberikan, kekuatan proteksinya terhadap COVID-19 makin meningkat lagi," katanya.

Menurut Tjandra, pihak Johnson & Johnson menyampaikan rencana pemberian dua dosis vaksin sejak Agustus 2021. "Kami akan mencoba membicarakan dengan pejabat kesehatan terkait tentang kemungkinan potensi strategi bahwa vaksin Johnson & Johnson diberikan lagi sesudah sekitar 8 bulan atau lebih setelah pemberian dosis pertamanya,” kata Tjandra mengutip pernyataan perusahaan Johnson & Johnson.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu mengatakan perkembangan tersebut belum banyak dikenal luas di Indonesia, karena selama ini yang selalu dibicarakan adalah pemberian vaksin Johnson & Johnson sebanyak satu kali suntik.

"Perkembangan baru ini tentu akan jadi kajian lebih lanjut pemerintah dalam menentukan kebijakan vaksinasi Johnson & Johnson yang baru beberapa hari sampai di negara kita," katanya.

Tjandra mengatakan ilmu pengetahuan tentang COVID-19 memang amat dinamis, dapat saja berubah sesuai hasil penelitian terakhir dan perlu dikuasai dengan baik.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Gula Darah Tinggi Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Seumur Hidup, Begini Saran Dokter

Gula Darah Tinggi Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Seumur Hidup, Begini Saran Dokter

Pria pecinta ular kobra tersebut belum lama ini memeriksakan dirinya ke dokter. Usut punya usut, Panji mengidap penyakit diabetes.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
7 Jenis Penyakit Lidah yang Patut Diwaspadai, Ketahui Cara Mengatasinya

7 Jenis Penyakit Lidah yang Patut Diwaspadai, Ketahui Cara Mengatasinya

Lidah berperan penting sebagai indera perasa. Untuk itu, penting dijaga kesehatannya.

Baca Selengkapnya
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Baca Selengkapnya
10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini

10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini

Ada banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah

Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta

Baca Selengkapnya